Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Gunaksa di Kabupaten Klungkung dapat dirampungkan paling lambat pada 2016 sehingga dapat membantu akses transportasi masyarakat.

"Pembangunan Gunaksa harus terus berlanjut, hingga saat ini proses penyelesaian pembangunannya baru sekitar 53 persen," kata Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Provinsi Bali Ketut Artika di sela-sela rapat pembahasan pembangunan infrastruktur, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, pembangunan pelabuhan yang sudah dimulai sejak 2008 itu hingga saat ini belum selesai juga karena dihadapkan pada sejumlah persoalan seperti belum finalnya DED jalan akses Pelabuhan Gunaksa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung, perlunya kepastian pembebasan lahan untuk pembangunan jalan akses termasuk lahan untuk persimpangan dengan jalan nasional Klungkung-Angantelu, Karangasem.

"Masalah lainnya yakni adanya kemungkinan perubahan alur atau aliran Tukad Unda yang akan membahayakan stabilitas Pelabuhan Penyeberangan Gunaksa," ujarnya.

Artika menambahkan, tidak bisa diselesaikannya dengan cepat pelabuhan tersebut karena anggaran pembangunannya melibatkan APBN, APBD Provinsi Bali dan APBD Kabupaten Klungkung sehingga adanya ketergantungan satu dengan yang lainnya.

Pembangunan Pelabuhan Gunaksa, perkiraan rencana anggaran biaya awalnya sebesar Rp241,092 miliar dengan rincian penganggaran APBN sebesar Rp195,24 miliar (80,98 persen), APBD Provinsi Bali Rp31,42 miliar (13,04 persen), dan APBD Kabupaten Klungkung sebesar Rp14,41 miliar (5,98 persen).

"Sedangkan total realisasi anggaran dari 2008-2013 mencapai Rp110,96 miliar dengan rincian dari dana APBN sebesar Rp94,24 miliar, APBD Provinsi Bali Rp14,50 miliar, dan APBD Kabupaten Klungkung Rp2,22 miliar," katanya.

Tahun ini Pemprov Bali menganggarkan Rp12,1 miliar dan sampai sekarang masih dalam tahap pelelangan untuk pekerjaan dinding dermaga 119 meter, breakwater (pemecah gelombang) empat buah dan bollard (tambatan kapal di dermaga) tiga buah. Untuk 2015 akan melanjutkan pembangunan "breakwater" dan kolam pengerukan.

Terkait dengan beberapa permasalahan yang masih mengganjal, Artika mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi secara internal dengan Pemerintah Kabupaten Klungkung dan Balai Wilayah Sungai Bali Penida meliputi penyelesaian DED dan kepastian pembebasan lahan untuk pembangunan jalan akses serta pembangunan tebing pengaman aliran Tukad Unda. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014