Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juli dengan menggelar apel bersama di Mangupura, Selasa.
Dalam kesempatan itu, Bupati Badung Anak Agug Gde Agung menekankan kepada para pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintahan setempat agar memiliki peran penting dalam menciptakan kondisi dilingkungan masing masing.
"Untuk itu kami minta kepada seluruh PNS agar menumbuhkan semangat kolektif dalam upaya menjaga kondusifitas lingkungannya masing-masing," katanya.
Menurut dia, menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, perlu disadari betapa pentingnya membangun kesadaran kolektif untuk menjaga kualitas lingkungan.
Selain itu, Kabupaten Badung telah memiliki tatanan yang sangat jelas baik pada tataran kebijakan maupun pada tataran taktis operasional yang dilandasi oleh lima prinsip dasar pembangunan yang berkelanjutan yang salah satunya adalah pembangunan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan (pro-environment).
Kebijakan tersebut dilandasi oleh filosofi Hindu Bali yakni Tri Hita Karana. "Dalam konteks global, hal ini sangat sejalan dengan kebijakan pembangunan berkelanjutan yang dilandasi oleh keberlanjutan pada aspek sosial budaya, aspek ekonomi dan lingkungan," ujarnya.
Gde Agung yang juga tokoh Puri Mengwi itu mengatakan bahwa Kabupaten Badung telah menetapkan langkah-langkah konkrit untuk senantiasa melakukan inovasi dalam upaya mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih baik yang salah satunya melalui Program Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik (Gelatik) dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat serta menerapkan konsep 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam mengelola sampah.
Upaya dan kerja keras itu telah mengantarkan Badung meraih penghargaan Tropy Adipura di tahun 2014. "Jadikan peringatan hari lingkungan hidup sedunia ini sebagai momentum pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara lebih konsisten dengan komitmen yang lebih tinggi untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hidup," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Dalam kesempatan itu, Bupati Badung Anak Agug Gde Agung menekankan kepada para pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintahan setempat agar memiliki peran penting dalam menciptakan kondisi dilingkungan masing masing.
"Untuk itu kami minta kepada seluruh PNS agar menumbuhkan semangat kolektif dalam upaya menjaga kondusifitas lingkungannya masing-masing," katanya.
Menurut dia, menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, perlu disadari betapa pentingnya membangun kesadaran kolektif untuk menjaga kualitas lingkungan.
Selain itu, Kabupaten Badung telah memiliki tatanan yang sangat jelas baik pada tataran kebijakan maupun pada tataran taktis operasional yang dilandasi oleh lima prinsip dasar pembangunan yang berkelanjutan yang salah satunya adalah pembangunan yang berorientasi pada pelestarian lingkungan (pro-environment).
Kebijakan tersebut dilandasi oleh filosofi Hindu Bali yakni Tri Hita Karana. "Dalam konteks global, hal ini sangat sejalan dengan kebijakan pembangunan berkelanjutan yang dilandasi oleh keberlanjutan pada aspek sosial budaya, aspek ekonomi dan lingkungan," ujarnya.
Gde Agung yang juga tokoh Puri Mengwi itu mengatakan bahwa Kabupaten Badung telah menetapkan langkah-langkah konkrit untuk senantiasa melakukan inovasi dalam upaya mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih baik yang salah satunya melalui Program Gerakan Berkelanjutan Anti Sampah Plastik (Gelatik) dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat serta menerapkan konsep 3R (reduce, reuse dan recycle) dalam mengelola sampah.
Upaya dan kerja keras itu telah mengantarkan Badung meraih penghargaan Tropy Adipura di tahun 2014. "Jadikan peringatan hari lingkungan hidup sedunia ini sebagai momentum pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup secara lebih konsisten dengan komitmen yang lebih tinggi untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hidup," ujarnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014