Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali mengimbau pihak sekolah mengumumkan hasil kelulusan ujian nasional jenjang SMP kepada para siswa dengan memanfaatkan media "online" atau dalam jaringan (daring).
"Dengan menggunakan media `online` itu akan memperkecil kehadiran para siswa besok (Sabtu, 14/6) di sekolah masing-masing saat hasil UN SMP diumumkan," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, di sela-sela mengumumkan hasil UN SMP tahun pelajaran 2013/2014, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, pengumuman hasil UN dengan memanfaatkan media "online" umumnya bisa diterapkan oleh sekolah-sekolah di Kota Denpasar. "Kalaupun pengumuman harus dilakukan di sekolah, itu karena tidak semua sekolah memiliki perangkat teknologi informasi yang memadai," ucapnya.
Namun bagi sekolah yang harus mengumumkan hasil UN SMP secara langsung di sekolah masing-masing, pihaknya meminta supaya didahului dengan melalukan persembahyangan bersama dan siswa mengenakan pakaian adat sehingga suasana pengumuman menjadi lebih tertib.
Di sisi lain, ia juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Bali supaya aparatnya mendampingi proses pengumuman UN di seluruh SMP, tetapi dengan tidak menggunakan pakaian dinas.
"Pihak Polda Bali juga sudah mengimbau supaya siswa tidak berkonvoi menggunakan kendaraan karena dari sisi usia memang belum cukup umur untuk membawa kendaraan sendiri," katanya.
Ia menambahkan, sebanyak 12 siswa di Bali dinyatakan tidak lulus dalam pelaksanaan ujian nasional jenjang SMP tahun pelajaran 2013/2014 yang tersebar pada lima kabupaten/kota di Pulau Dewata.
"Dari 12 siswa SMP yang tidak lulus UN, terbanyak disumbang Kabupaten Klungkung yakni tujuh siswa, Kabupaten Karangasem dua siswa, dan masing-masing satu siswa tidak lulus dari Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana dan Tabanan," ujarnya.
Menurut dia, meskipun ada 12 siswa yang tidak lulus UN SMP, tetapi tingkat kelulusan UN tahun ini tertinggi dibandingkan dengan pelaksanaan UN selama lima tahun terakhir.
"Dari 60.075 siswa SMP yang mengikuti UN di Bali, dengan 12 siswa yang tidak lulus itu artinya tingkat kelulusan UN tahun ini 99,98 persen atau dengan kata lain yang tidak lulus hanya 0,02 persen," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dengan menggunakan media `online` itu akan memperkecil kehadiran para siswa besok (Sabtu, 14/6) di sekolah masing-masing saat hasil UN SMP diumumkan," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, di sela-sela mengumumkan hasil UN SMP tahun pelajaran 2013/2014, di Denpasar, Jumat.
Menurut dia, pengumuman hasil UN dengan memanfaatkan media "online" umumnya bisa diterapkan oleh sekolah-sekolah di Kota Denpasar. "Kalaupun pengumuman harus dilakukan di sekolah, itu karena tidak semua sekolah memiliki perangkat teknologi informasi yang memadai," ucapnya.
Namun bagi sekolah yang harus mengumumkan hasil UN SMP secara langsung di sekolah masing-masing, pihaknya meminta supaya didahului dengan melalukan persembahyangan bersama dan siswa mengenakan pakaian adat sehingga suasana pengumuman menjadi lebih tertib.
Di sisi lain, ia juga sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Bali supaya aparatnya mendampingi proses pengumuman UN di seluruh SMP, tetapi dengan tidak menggunakan pakaian dinas.
"Pihak Polda Bali juga sudah mengimbau supaya siswa tidak berkonvoi menggunakan kendaraan karena dari sisi usia memang belum cukup umur untuk membawa kendaraan sendiri," katanya.
Ia menambahkan, sebanyak 12 siswa di Bali dinyatakan tidak lulus dalam pelaksanaan ujian nasional jenjang SMP tahun pelajaran 2013/2014 yang tersebar pada lima kabupaten/kota di Pulau Dewata.
"Dari 12 siswa SMP yang tidak lulus UN, terbanyak disumbang Kabupaten Klungkung yakni tujuh siswa, Kabupaten Karangasem dua siswa, dan masing-masing satu siswa tidak lulus dari Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana dan Tabanan," ujarnya.
Menurut dia, meskipun ada 12 siswa yang tidak lulus UN SMP, tetapi tingkat kelulusan UN tahun ini tertinggi dibandingkan dengan pelaksanaan UN selama lima tahun terakhir.
"Dari 60.075 siswa SMP yang mengikuti UN di Bali, dengan 12 siswa yang tidak lulus itu artinya tingkat kelulusan UN tahun ini 99,98 persen atau dengan kata lain yang tidak lulus hanya 0,02 persen," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014