Jakarta (Antara Bali) - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia R Siti Zuhro memperkirakan penyelenggaraan Piala Dunia mulai 13 Juni akan menurunkan efektivitas kampanye Pemilu Presiden 2014.
"Saya memperkirakan perhatian masyarakat akan terpecah karena ada Piala Dunia sehingga efektivitas kampanye pemilu presiden bisa menurun hingga sekitar 60 persen," kata R Siti Zuhro di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan KPU, kampanye pemilu presiden pada 4 Juni hingga 5 Juli, sedangkan penyelenggaraan Piala Dunia yang disiarkan dua stasiun televisi swasta di Indonesia pada 13 Juni hingga 14 Juli 2014.
Menurut Siti Zuhro, cukup banyak masyarakat Indonesia yang menyukai siaran langsung Piala Dunia terutama generasi muda, sehingga perhatiannya akan menjadi terpecah antara mengikuti perkembangan Piala Dunia dan mengikuti kampanye pemilu presiden.
"Sedangkan kaum perempuan yang tidak menyukai sepak bola masih akan tetap mengikuti perkembangan pemilu presiden," katanya.
Siti Zuhro melihat ada dampak positif dan negatif dari penyelenggaraan Piala Dunia yang bersamaan dengan penyelenggaraan kampanye pemilu presiden.
Dia menjelaskan, dampak positif penyelenggaran Piala Dunia yang menyita perhatian sebagai masyarakat akan menurunkan kemungkinan dukungan yang semakin memanas terhadap kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Kemudian dampak negatifnya, kata dia, kampanye pemilu presiden menjadi kurang efektif karena perhatian masyarakat terpecah pada penyelenggaraan Piala Dunia.
"Hal lainnya yang dapat menurunkan ketegangan pada saat pemberian hak suara pemilu presiden yakni bertepatan dengan bulan Ramadhan, di mana umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa," katanya.
Siti Zuhro optimistis, penyelenggaraan pemilu presiden 2014 dapat berjalan lancar karena bersamaan dengan penyelenggaraan Piala Dunia dan pada bulan Ramadhan.
Pemilu Presiden 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yakni Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta Joko Widodo dan Jusuf Kalla. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya memperkirakan perhatian masyarakat akan terpecah karena ada Piala Dunia sehingga efektivitas kampanye pemilu presiden bisa menurun hingga sekitar 60 persen," kata R Siti Zuhro di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan jadwal yang ditetapkan KPU, kampanye pemilu presiden pada 4 Juni hingga 5 Juli, sedangkan penyelenggaraan Piala Dunia yang disiarkan dua stasiun televisi swasta di Indonesia pada 13 Juni hingga 14 Juli 2014.
Menurut Siti Zuhro, cukup banyak masyarakat Indonesia yang menyukai siaran langsung Piala Dunia terutama generasi muda, sehingga perhatiannya akan menjadi terpecah antara mengikuti perkembangan Piala Dunia dan mengikuti kampanye pemilu presiden.
"Sedangkan kaum perempuan yang tidak menyukai sepak bola masih akan tetap mengikuti perkembangan pemilu presiden," katanya.
Siti Zuhro melihat ada dampak positif dan negatif dari penyelenggaraan Piala Dunia yang bersamaan dengan penyelenggaraan kampanye pemilu presiden.
Dia menjelaskan, dampak positif penyelenggaran Piala Dunia yang menyita perhatian sebagai masyarakat akan menurunkan kemungkinan dukungan yang semakin memanas terhadap kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Kemudian dampak negatifnya, kata dia, kampanye pemilu presiden menjadi kurang efektif karena perhatian masyarakat terpecah pada penyelenggaraan Piala Dunia.
"Hal lainnya yang dapat menurunkan ketegangan pada saat pemberian hak suara pemilu presiden yakni bertepatan dengan bulan Ramadhan, di mana umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa," katanya.
Siti Zuhro optimistis, penyelenggaraan pemilu presiden 2014 dapat berjalan lancar karena bersamaan dengan penyelenggaraan Piala Dunia dan pada bulan Ramadhan.
Pemilu Presiden 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yakni Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta Joko Widodo dan Jusuf Kalla. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014