Denpasar (Antara Bali) - Bayi berjenis kelamin laki-laki yang ditelantarkan oleh orang tuanya dan sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Wangaya, Kota Denpasar, meninggal dunia akibat mengalami gangguan multi-organ.

"Bayi tersebut meninggal disebabkan gangguan saluran pernapasan, suhu badan tidak kunjung normal, dan menggalami gangguan sirkulasi darah ke otak," kata Direktur Utama RSUD Wangaya, dr Setiawati Hartawan, M.Kes, di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan bayi terlantar tersebut meninggal pada (5/6) pukul 17.15 Wita setelah dilakukan pemeriksaan intensif oleh tim medik RSUD Wangaya. Namun, kondisinya yang kian memburuk membuat nyawanya tidak sempat tertolong.

"Tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin menolong nyawa si bayi. Namun, kondisinya kian memburuk," ujarnya.

Ia menuturkan bayi tersebut memiliki berat badan 2,9 kilogram dan panjang badan 48 centimeter. Namun, karena didiagnosis mengalami gangguan multi-organ maka dimasukan ke dalam inkubator ruang perinatologi tersebut.

"Bayi tersebut masih dapat dikategorikan memiliki berat badan dan panjang badan yang normal," katanya.

Setiawati menuturkan sebelum bayi tersebut meninggal tim medis sempat memberikan pertolongan resusutasi karena sempat mengalami gangguan saluran pernafasan. Namun, pihaknya sudah memberikan tindakan cepat untuk menolong nyawa bayi tersebut.

Ia menambahkan bayi tersebut masih dititipkan di kamar jenazah RSUD Wangaya sampai menunggu tindak lanjut dari pihak kepolisian untuk adanya permintaan dilakukan autopsi.

"Kami masih menunggu permintaan autopsi dari pihak kepolisian sehingga lebih mudah mengetahui selang berapa jam bayi tersebut dilahirkan sampai meninggal dunia," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa bayi laki-laki itu ditemukan di selokan Jalan Tangkuban Parahu, Denpasar, berselimut putih yang terbungkus kantong plastik oleh seorang buruh.

Bayi yang dibuang oleh orang tuanya tersebut ditemukan oleh buruh dengan kondisi mengalami luka lecet pada bagian dada, leher, dan bibir.

Sebelum dirujuk ke rumah sakit bayi malang itu sempat mendapatkan pertolongan dari bidan praktek swasta milik Gusti Ayu Murni di Jalan Tangkuban Parahu yang tak jauh dari lokasi ditemukannya bayi tersebut.

"Secara rinci kronologi penemuan bayi tersebut seperti itu," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014