Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali memperoleh alokasi anggaran Rp11,5 miliar untuk membeli vaksin/serum antirabies pada 2014 dari Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten/kota.
"Anggaran untuk membeli VAR/SAR tersebut tidak harus habis pada 2014. Namun dapat memenuhi persediaan hingga kurun waktu dua tahun berikutnya," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan (P2PL) dr Gede Wira Sunetra di Denpasar, Kamis.
Total anggaran Rp11,5 miliar untuk pembelian VAR/Serum Anti-Rabies tersebut sumber biayanya diperoleh dari Pemprov sebesar Rp3,4 miliar dan kabupaten/kota Rp8,2 miliar.
Gede Wira menjelaskan bahwa dibandingkan tahun sebelumnya anggaran yang diperoleh dari Pemprov Bali dan kabupaten/kota di Bali untuk membeli VAR/SAR kurang lebih sebesar Rp14,6 miliar.
"Total anggaran tersebut sumber biayanya didapat dari Pemprov Bali sebesar Rp7,6 miliar dan kabupaten/kota Rp7 miliar yang dialokasikan pada 2013," ujarnya.
Ia mengatakan sampai saat ini baru Kabupaten Jembrana, Bali saja yang sudah mampu membeli sendiri serum antirabies tersebut dan kabupaten/kota lainnya masih tetap kami sediakan. Namun, jumlahnya masih terbatas.
Untuk tahun 2014 jumlah anggaran yang dialokasikan untuk membeli VAR sebanyak 21.200 vial dan SAR (300) sehingga tidak akan terjadi kekosongan dan kekurangan stok vaksin di seluruh kabupaten/kota di Bali. (SRW/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Anggaran untuk membeli VAR/SAR tersebut tidak harus habis pada 2014. Namun dapat memenuhi persediaan hingga kurun waktu dua tahun berikutnya," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan (P2PL) dr Gede Wira Sunetra di Denpasar, Kamis.
Total anggaran Rp11,5 miliar untuk pembelian VAR/Serum Anti-Rabies tersebut sumber biayanya diperoleh dari Pemprov sebesar Rp3,4 miliar dan kabupaten/kota Rp8,2 miliar.
Gede Wira menjelaskan bahwa dibandingkan tahun sebelumnya anggaran yang diperoleh dari Pemprov Bali dan kabupaten/kota di Bali untuk membeli VAR/SAR kurang lebih sebesar Rp14,6 miliar.
"Total anggaran tersebut sumber biayanya didapat dari Pemprov Bali sebesar Rp7,6 miliar dan kabupaten/kota Rp7 miliar yang dialokasikan pada 2013," ujarnya.
Ia mengatakan sampai saat ini baru Kabupaten Jembrana, Bali saja yang sudah mampu membeli sendiri serum antirabies tersebut dan kabupaten/kota lainnya masih tetap kami sediakan. Namun, jumlahnya masih terbatas.
Untuk tahun 2014 jumlah anggaran yang dialokasikan untuk membeli VAR sebanyak 21.200 vial dan SAR (300) sehingga tidak akan terjadi kekosongan dan kekurangan stok vaksin di seluruh kabupaten/kota di Bali. (SRW/ADT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014