Bandung (Antara Bali) - Calon Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan alasan bahwa tidak banyak partai politik mendukung dirinya dan M. Jusuf Kalla (JK) karena banyak yang meminta imbalan ingin menjadi menteri.

"Kenapa kita tidak mau berkoalisi banyak-banyak, tidak bekerja sama dengan partai banyak-banyak, karena banyak yang datang ke kita minta kursi delapan, minta menteri enam, minta menteri sebelas," katanya saat orasi politik deklarasi dukungan sesepuh Jawa Barat (Jabar) di Gedung Citra, Kota Bandung, Kamis.

Menurut Jokowi, yang juga Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, tidak perlu banyak melibatkan partai politik dalam pencalonannya sebagai presiden berdampingan dengan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden pada pemilihan presiden 2014.

Ia menegaskan keinginannya memimpin Indonesia hanya untuk bekerja fokus untuk rakyat dan membangun bangsa Indonesia, bukan membagi-bagikan kekuasaan.

"Kita sekarang ini bekerja adalah konsentrasi untuk rakyat, untuk masyarakat. Bukan ingin bagi-bagi kursi, bukan ingin transaksi-transaksi, bukan ingin bagi-bagi kekuasaan," katanya.

Partai politik yang berkoalisi mendukung Jokowi-JK, menurut dia, merupakan partai yang mau bekerja sama tanpa permintaan atau syarat.

"Kita dengan partai-partai yang kerja sama tanpa syarat apapun," kata mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu.

Pemilihan Presiden 2014 diikuti dua pasang kandidat, yaitu Jokowi-JK yang dicalonkan PDI Perjuangan, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI. Selain itu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang dicalonkan Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, PBB dan Golkar. (WDY)

Pewarta: Oleh Feri Purnama

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014