Gianyar (Antara Bali) - Sedikitnya 31 peserta ritual di Pura Puncak Sabang Daet, Kabupaten Gianyar, mengalami keracunan setelah menyantap nasi bungkus, Jumat.
Dari 31 korban keracunan, enam orang di antaranya harus dirujuk ke RSUD Sanjiwani, Kabupaten Gianyar, karena kondisinya tak kunjung membaik saat menjalani perawatan di Puskesmas Payangan.
Asisten I Sekda Kabupaten Gianyar Ketut Suweta menuturkan bahwa warga Desa Adat Yeh Tengah, Kecamatan Payangan, setiap tahun menjalani ritual di Pura Puncak Sabang Daet yang berjarak sekitar 8 kilometer dari desanya.
Rombongan warga desa adat itu berangkat menuju pura pukul 06.00 Wita. Setibanya di Pura Sabang Daet, umat Hindu asal Desa Adat Yeh Tengah membeli nasi bungkus di salah satu warung dekat pura.
"Sekitar sejam kemudian, mereka mulai merasakan mual dan muntah-muntah serta kepala pusing," ujar Suweta.
Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar mengambil sampel dari nasi bungkus dan muntahan para korban untuk diteliti di laboratorium.(M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Dari 31 korban keracunan, enam orang di antaranya harus dirujuk ke RSUD Sanjiwani, Kabupaten Gianyar, karena kondisinya tak kunjung membaik saat menjalani perawatan di Puskesmas Payangan.
Asisten I Sekda Kabupaten Gianyar Ketut Suweta menuturkan bahwa warga Desa Adat Yeh Tengah, Kecamatan Payangan, setiap tahun menjalani ritual di Pura Puncak Sabang Daet yang berjarak sekitar 8 kilometer dari desanya.
Rombongan warga desa adat itu berangkat menuju pura pukul 06.00 Wita. Setibanya di Pura Sabang Daet, umat Hindu asal Desa Adat Yeh Tengah membeli nasi bungkus di salah satu warung dekat pura.
"Sekitar sejam kemudian, mereka mulai merasakan mual dan muntah-muntah serta kepala pusing," ujar Suweta.
Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar mengambil sampel dari nasi bungkus dan muntahan para korban untuk diteliti di laboratorium.(M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014