Kupang (Antara Bali) - Pemerintah Pusat dalam tahun ini berencana mengalokasikan dana
sekitar Rp60 miliar untuk membangun Dermaga Kapal Pesiar di Pulau
Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rencana pembangunan Dermaga Kapal Pesiar ini merupakan bagian dari proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor lima untuk mendukung sektor pariwisata di Nusa Tenggara Timur, kata Sekretaris Dinas Pariwisata NTT, Wely Rohimone di Kupang, Jumat, terkait realisasi proyek MP3EI sektor pariwisata.
"Untuk proyek infrastruktur MP3EI yang mendukung sektor pariwisata, tahun ini direncanakan akan dibangun Dermaga Kapal Pesiar di Pulau Komodo. Saat ini sedang dalam proses persiapan," ucap Wely Rohimone.
Menurut dia, pembangunan Dermaga Kapal Pesiar yang direncanakan akan berakhir pada 2015 mendatang adalah upaya untuk menjawab keluhan dari para wisatawan mancanegara yang merasa kesulitan melabuhkan kapal saat mengunjungi pulau itu.
Selain Dermaga Kapal Pesiar di Komodo, pemerintah pusat juga merencanakan membangun satu lagi dermaga pariwisata di Maumere, Flores dan saat ini sedang dalam tahapan persiapan, tutur Wely Rohimone.
Dia menambahkan, selain membangun dermaga baru, Pemerintah Pusat juga mulai tahun 2011 lalu telah menangani berbagai fasilitas pada beberapa pelabuhan laut di Labuan Bajo, Manggarai Barat untuk menunjang industri pariwisata.
Pelabuhan-pelabuhan laut itu antara lain, fasilitas pelabuhan laut Pulau Komodo, pengembangan dermaga wisata di Rinca juga di Pulau Komodo.
Khusus untuk fasilitas pelabuhan laut Pulau Komodo, kata dia, sedang dalam proses pengerjaan melalui sumber dana APBN dan diharapkan segera dimanfaatkan oleh para wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.
"Untuk proyek infrastruktur MP3EI sektor pariwisata, memang banyak sekali yang dibangun di Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, karena merupakan salah satu pintu masuk wisatawan di NTT," ujarnya.
Tetapi infrastruktur pelabuhan laut, pelabuhan udara dan juga jalan dan jembatan di seluruh pulau Flores, Timor dan Sumba juga ikut dibenahi, katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Rencana pembangunan Dermaga Kapal Pesiar ini merupakan bagian dari proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor lima untuk mendukung sektor pariwisata di Nusa Tenggara Timur, kata Sekretaris Dinas Pariwisata NTT, Wely Rohimone di Kupang, Jumat, terkait realisasi proyek MP3EI sektor pariwisata.
"Untuk proyek infrastruktur MP3EI yang mendukung sektor pariwisata, tahun ini direncanakan akan dibangun Dermaga Kapal Pesiar di Pulau Komodo. Saat ini sedang dalam proses persiapan," ucap Wely Rohimone.
Menurut dia, pembangunan Dermaga Kapal Pesiar yang direncanakan akan berakhir pada 2015 mendatang adalah upaya untuk menjawab keluhan dari para wisatawan mancanegara yang merasa kesulitan melabuhkan kapal saat mengunjungi pulau itu.
Selain Dermaga Kapal Pesiar di Komodo, pemerintah pusat juga merencanakan membangun satu lagi dermaga pariwisata di Maumere, Flores dan saat ini sedang dalam tahapan persiapan, tutur Wely Rohimone.
Dia menambahkan, selain membangun dermaga baru, Pemerintah Pusat juga mulai tahun 2011 lalu telah menangani berbagai fasilitas pada beberapa pelabuhan laut di Labuan Bajo, Manggarai Barat untuk menunjang industri pariwisata.
Pelabuhan-pelabuhan laut itu antara lain, fasilitas pelabuhan laut Pulau Komodo, pengembangan dermaga wisata di Rinca juga di Pulau Komodo.
Khusus untuk fasilitas pelabuhan laut Pulau Komodo, kata dia, sedang dalam proses pengerjaan melalui sumber dana APBN dan diharapkan segera dimanfaatkan oleh para wisatawan yang berkunjung ke daerah itu.
"Untuk proyek infrastruktur MP3EI sektor pariwisata, memang banyak sekali yang dibangun di Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, karena merupakan salah satu pintu masuk wisatawan di NTT," ujarnya.
Tetapi infrastruktur pelabuhan laut, pelabuhan udara dan juga jalan dan jembatan di seluruh pulau Flores, Timor dan Sumba juga ikut dibenahi, katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014