Tabanan (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, Bali, mendorong masyarakat mengolah timbunan sampah tempurung atau batok kelapa muda menjadi briket arang yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya di kawasan Wisata Tanah Lot.
"Onggokan sampah batok kelapa muda ini bisa diolah menjadi briket yang memiliki nilai jual dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Beraban, Kabupaten Tabanan," kata Wakil Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya di Tabanan, Rabu.
Ia mengatakan Pemkab Tabanan sudah menyediakan mesin pengolah sampah modern yang dapat digunakan masyarakat untuk mengolah batok kelapa tersebut menjadi briket.
"Mesin tersebut digunakan untuk mengolah sampah batok kelapa sehingga mengurangi timbunan sampah di Kawasan Wisata Tanah Lot," ujarnya.
Gede Sanjaya menambahkan sebelum adanya ide pengolahan batok kelapa menjadi briket, sampah kelapa muda yang sudah dikonsumsi itu berserakan di areal wisata tersebut sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung.
Namun, setelah adanya ide pengolahan batok kelapa menjadi briket tidak ada lagi tumpukan batok kelapa yang berserakan di kawasan tersebut.
"Ini menjadi ide yang luar biasa dan cemerlang dengan adanya pengolahan sampah dari bahan batok kelapa menjadi briket dan memiliki nilai jual yang tinggi," ujarnya.
Briket tempurung kelapa merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang terbuat dari arang tempurung kelapa yang diharapkan menjadi bahan bakar pengganti pilihan masyarakat.
Pemkab Tabanan juga memberikan apresiasi kepada Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali dan Universitas Warmadewa yang ikut memperhatikan pengolahan tumpukan sampah kulit kelapa muda tersebut sehingga dapat diolah menjadi briket.
"Saya mengapresiasi perhatian dari Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali dan Universitas Warmadewa yang ikut menjaga kelestarian lingkungan khususnya di Kabupaten Tabanan," ujarnya.
Menurut dia, objek Wisata Tanah Lot merupakan destinasi wisata dunia yang harus tetap dijaga kebersihan dan keindahan lingkungannya sehingga para wisatawan yang berkunjung nyaman dari sampah.
"Hal ini sesuai dengan harapan Pemkab Tabanan yang memiliki visi menciptakan lingkungan serasi," ujarnya.
Pemkab Tabanan terus berupaya menciptakan lingkungan serasi yang memiliki makna masyarakat yang sejahtera, aman dan berprestasi sehingga perlu dukungan dari seluruh masyarakat untuk menciptakan visi tersebut.
Gede Sanjaya menghimbau seluruh pengunjung Kawasan Wisata Tanah Lot tidak membuang sampah di sembarang tempat. "Perlu kesadaran pengunjung objek wisata untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Onggokan sampah batok kelapa muda ini bisa diolah menjadi briket yang memiliki nilai jual dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Beraban, Kabupaten Tabanan," kata Wakil Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya di Tabanan, Rabu.
Ia mengatakan Pemkab Tabanan sudah menyediakan mesin pengolah sampah modern yang dapat digunakan masyarakat untuk mengolah batok kelapa tersebut menjadi briket.
"Mesin tersebut digunakan untuk mengolah sampah batok kelapa sehingga mengurangi timbunan sampah di Kawasan Wisata Tanah Lot," ujarnya.
Gede Sanjaya menambahkan sebelum adanya ide pengolahan batok kelapa menjadi briket, sampah kelapa muda yang sudah dikonsumsi itu berserakan di areal wisata tersebut sehingga mengganggu kenyamanan pengunjung.
Namun, setelah adanya ide pengolahan batok kelapa menjadi briket tidak ada lagi tumpukan batok kelapa yang berserakan di kawasan tersebut.
"Ini menjadi ide yang luar biasa dan cemerlang dengan adanya pengolahan sampah dari bahan batok kelapa menjadi briket dan memiliki nilai jual yang tinggi," ujarnya.
Briket tempurung kelapa merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang terbuat dari arang tempurung kelapa yang diharapkan menjadi bahan bakar pengganti pilihan masyarakat.
Pemkab Tabanan juga memberikan apresiasi kepada Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali dan Universitas Warmadewa yang ikut memperhatikan pengolahan tumpukan sampah kulit kelapa muda tersebut sehingga dapat diolah menjadi briket.
"Saya mengapresiasi perhatian dari Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali dan Universitas Warmadewa yang ikut menjaga kelestarian lingkungan khususnya di Kabupaten Tabanan," ujarnya.
Menurut dia, objek Wisata Tanah Lot merupakan destinasi wisata dunia yang harus tetap dijaga kebersihan dan keindahan lingkungannya sehingga para wisatawan yang berkunjung nyaman dari sampah.
"Hal ini sesuai dengan harapan Pemkab Tabanan yang memiliki visi menciptakan lingkungan serasi," ujarnya.
Pemkab Tabanan terus berupaya menciptakan lingkungan serasi yang memiliki makna masyarakat yang sejahtera, aman dan berprestasi sehingga perlu dukungan dari seluruh masyarakat untuk menciptakan visi tersebut.
Gede Sanjaya menghimbau seluruh pengunjung Kawasan Wisata Tanah Lot tidak membuang sampah di sembarang tempat. "Perlu kesadaran pengunjung objek wisata untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014