Banjarmasin (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi X DPR-RI H Syamsul Bachri berpendapat ujian
nasional untuk sekolah menengah pertama dan madrasah tsanawiyah
(SMP/MTs) pada tahun-tahun mendatang sebaiknya ditiadakan.
"Peniadaan atau penghapusan UN SMP/MTs itu dimaksudkan untuk lebih menunjang dan menyukseskan program pendidikan sembilan tahun," ujarnya saat meninjau pelaksanaan UN SMP/MTs 2014, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin.
"Karena itu, kami akan mengusulkan kepada pemerintah agar meniadakan sistem UN bagi pelajar SMP/MTs," tandasnya kepada wartawan yang menyertai Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalsel meninjau pelaksanaan UN SMP/MTs 2014 di "Kota Idaman" Banjarbaru tersebut.
Kecuali itu, menurut dia, untuk sekolah menengah atas dan madrasah aliyah (SMA/MA) serta sekolah menengah kejuruan (SMK) tetap menggunakan sistem UN sebagaimana yang sudah-sudah.
"Hanya saja pelaksanaan UN SMA/MA dan SMK tersebut yang harus terus diupayakan untuk diperbaiki atau dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan guna mengurangi permasalahan yang ada," demikian Syamsul Bachri.
Tim Komisi X DPR-RI yang juga membidangi pendidikan itu, merencanakan melakukan pemantauan UN 2014 di Kalsel sampai akhir kegiatan ujian tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Peniadaan atau penghapusan UN SMP/MTs itu dimaksudkan untuk lebih menunjang dan menyukseskan program pendidikan sembilan tahun," ujarnya saat meninjau pelaksanaan UN SMP/MTs 2014, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin.
"Karena itu, kami akan mengusulkan kepada pemerintah agar meniadakan sistem UN bagi pelajar SMP/MTs," tandasnya kepada wartawan yang menyertai Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalsel meninjau pelaksanaan UN SMP/MTs 2014 di "Kota Idaman" Banjarbaru tersebut.
Kecuali itu, menurut dia, untuk sekolah menengah atas dan madrasah aliyah (SMA/MA) serta sekolah menengah kejuruan (SMK) tetap menggunakan sistem UN sebagaimana yang sudah-sudah.
"Hanya saja pelaksanaan UN SMA/MA dan SMK tersebut yang harus terus diupayakan untuk diperbaiki atau dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan guna mengurangi permasalahan yang ada," demikian Syamsul Bachri.
Tim Komisi X DPR-RI yang juga membidangi pendidikan itu, merencanakan melakukan pemantauan UN 2014 di Kalsel sampai akhir kegiatan ujian tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014