Sanur (Antara Bali) - Dr Igor Panarin yang pernah menjadi penasehat Presiden Rusia saat itu, Boris Yelstin, mempercayai "Karmaphala", salah satu konsep dasar dalam ajaran Hindu.

"Dr Igor selaku mantan agen rahasia KGB percaya dengan konsep Kharmaphala, yang berarti apa yang diperbuat itu akan dipetik hasilnya. Hal itu terjadi pada Amerika Serikat, dengan tangan kekuasaannya berakibat fatal bagi perkembangan negara adikuasa tersebut," kata Direktur Utama Mahendradatta, A.A Ngurah Arya Wedakarna di Sanur, Bali, Rabu malam.

Wedakarna didampingi Dr Igor Panarin dan Kepala Perwakilan Perdagangan Rusia Victor Konnov, hadir pada peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Rusia di Asean Hall The Royal Bali Media Center, Sanur, Denpasar.

Menurut Wedakarna, dengan kepercayaan itu semakin mempertebal keeratan kerja sama antara Indonesia drngan Rusia yang sudah terjalin sejak zaman Presiden Soekarno.

"Diharapkan, kedepan kerja sama ini ditindaklanjut dengan tukar menukar ilmu pengetahuan. Kalau warga Rusia belajar konsep Hindu, maka kita warga Bali mesti belajar teknologi di Rusia," katanya.

Terkait dengan tukar ilmu pengetahuan ini, tahun 2011 mendatang  Universitas Mahendradatta akan bekerjasama dengan Rusia dalam bidang ilmu pengetahuan, dan dibuka jurusan Bahasa Rusia.

"Generasi muda kita di Bali maupun secara nasional, mesti pintar berbahasa Rusia, sehingga bisa belajar teknologi di negeri itu," ucapnya.   

Sementara itu, dalam peringatan sederhana 60 tahun hubungan Indonesia-Rusia tersebut, selain dihadiri dua perwakilan warga Rusia, Igor dan Victor Konnov, juga tampak sejumlah tokoh puri di Bali, di antaranya "penglingsir" tetua Puri Blahbatuh, Gianyar, I Gusti Agung Jelantik, penglingsir Puri Pemecutan, Cokorda Pemecutan, serta Puri Agung Jembrana, A.A Gde Agung.

"Kami bangga hubungan diplomatik ini diperingati di Bali. Mudah-mudahan dengan kerja sama ini warga Rusia semakin bergairah untuk datang dan berkunjung ke Pulau Dewata," kata Cokorda Pemecutan, salah seorang tokoh puri yang hadir dalam peringatan itu.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010