Surabaya (Antara Bali) - Bupati Badung Anak Agung Gde Agung mengaku sejalan dengan pemikiran Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam penolakan pembangunan jalan tol di tengah kota.

"Saya sependapat dengan pemikiran Ibu Wali Kota dalam penolakan pembangunan jalan tol di tengah kota karena akan menambah kemacetan," katanya di sela-sela kunjungannya di Kota Surabaya, Selasa.

Menurut dia, pembangunan Tol Bali Mandara yang berada di selatan Kota Denpasar yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua-Kota Denpasar menjadi salah satu keberhasilan dalam mengurai kemacetan.

Dulu kawasan itu sangat padat lalu lintas, tetapi dengan adanya jalan tol itu bisa mengurai kemacetan di Pulau Dewata.

Dia berharap dalam kunjungannya ke Ibu Kota Provinsi Jawa Timur tersebut bisa lebih banyak mengadopsi dan mempelajari sistem pengembangan perkotaan untuk dikembangkan di Kabupaten Badung.

Sementara itu, dalam kunjungan pagi itu Bupati Badung tidak berhasil bertemu dengan orang nomor satu di Kota Surabaya itu karena ada tugas ke Jakarta yang tidak bisa diwakilkan.

Akhirnya rombongan Pemkab Badung diterima oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunakan dan jajaran pemerintahan terkait.

Walaupun Ibu Wali Kota tidak bisa menyambut kedatangan rombongan dari Pemkab Badung, pihaknya berjanji untuk mendampingi dan membantu apa yang dibutuhkan selama melakukan kunjungan di Kota Surabaya.

"Tanpa mengurangi rasa hormat, saya siap membantu kedatangan rombongan dari Kabupaten Badung," ujarnya.

Namun, pada pukul 18.00 WIB Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menemui Bupati Badung Anak Agung Gde Agung untuk menyampaikan permohonan maaf karena batal menerima kunjungan kerjanya.

Pertemuan itu dilakukan di salah satu hotel di kawasan Kota Surabaya. (WDY)

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014