IMI Tegaskan Indonesia Memerlukan "Revolusi" Maritim

Selasa, 29 April 2014 8:54 WIB

Jakarta (Antara Bali) -  Indonesia Maritime Institute (IMI) menyatakan, sebagai Negara Kepulauan, Indonesia memerlukan sebuah konsep dari pemimpin bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara raksasa maritim.

"Momentum Pemilihan Presiden, 9 Juli 2014 ini harus ada sebuah gerakan 'revolusi' maritim," kata Direktur Eksekutif Indonesia Maritim Institute (IMI), Dr Y Paonganan kepada pers di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan secara geografis Indonesia didominasi oleh wilayah laut, sekitar 75 persen lautan dan 25 persen daratan. Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 di dunia setelah Kanada.

"Berkah yang melimpah bagi rakyat/bangsa Indonesia yang begitu kaya dari sumber daya alam, dan memiliki posisi geopolitik maupun geoekonomi yang sangat strategis, serta memiliki SDA yang begitu besar baik di daratan maupun di lautan," ujarnya.

Oleh karena itu, Paonganan mengharapkan, agar para capres Indonesia memiliki visi maritim, untuk mewujudkan pengembangan kekayaan sumberdaya alam (SDA) laut guna mensejahterakan bangsa.

"Capres yang memahami kondisi bangsa udah seharusnya mengusung revolusi maritim yang akan membawa Indonesia lebih maju, potensi alam kita tergarap dengan maksimal, ikan kita tidak di curi, laut kita terjaga, semua akan membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia," katanya.(WDY)

Pewarta: Oleh Ruslan Burhani

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014

Terkait

Lima kepala negara hadiri "OOC" di Bali

Jumat, 14 September 2018 12:38

Diplomasi Indonesia sebagai Negara Maritim

Kamis, 8 Januari 2015 14:06
Terpopuler