Denpasar (Antara) - Bali sebagai daerah tujuan wisata utama yang menerima kunjungan sekitar 6 juta wisatawan dalam dan luar negeri setiap tahunnya, hingga kini masih bertahan sebagai daerah swasembada pangan berkelanjutan.

"Hal itu didasarkan atas produksi beras yang jauh lebih besar dibandingkan konsumsi pangan masyarakat setempat, termasuk keperluan wisatawan selama berliburan di Pulau Dewata," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ir Ida Bagus Wisnuardana di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan, Bali hingga kini memiliki lahan sawah baku seluas 81,625 hektare dengan dua kali panen rata-rata setiap tahunnya yang mencapai 150.000 hektare.

Luas panenan padi di Bali selama periode 2007-2012 rata-rata 148.847,83 hektare per tahun dari luas tanam 157.177 hektare yang mampu menghasilkan 858.673 ton gabah kering panen (GKP) atau setara dengan 499.201 ton beras.

Sedangkan kebutuhan konsumsi beras masyarakat Bali sebanyak 451.327 ton atau rata-rata 130 kg perkapita pertahun sehingga ada kelebihan produksi beras sebanyak 47.974 ton.

"Terhadap adanya perdagangan beras dari Jawa ke Bali maupun sebaliknya dari Bali ke Jawa karena beras merupakan salah satu komoditi perdagangan antarpulau," ujarnya.

Meskipun Bali mampu mempertahankan swasembada pangan secara berkelanjutan, kini terus melakukan terobosan dengan meningkatkan produksi persatuan hektare dan alih teknologi bidang pertanian.(ADT)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014