Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan Listrik Negara Distribusi Bali secara khusus menerjunkan pegawai wanitanya untuk menyapa pelanggan terkait dengan serangkaian peringatan Hari Kartini.
"Kegiatan ini akan menjadi media untuk menyapa dan menggali persoalan kelistrikan secara langsung, kemudian kami akan evaluasi untuk peningkatan pelayanan ke depan," kata General Manager PLN Bali Syamsul Huda sesaat sebelum melepaskan para "Kartini PLN" itu, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, pelayanan yang lebih lembut dengan menyapa pelanggan sesering mungkin harus terus dilakukan. Perayaan hari Kartini menjadi semangat untuk terus mengikat jalinan yang baik bersama pelanggan.
"Pada dasarnya orientasi peningkatan pelayanan PLN selalu tercipta dari harapan pelanggannya," ucapnya sembari menyebutkan pegawai wanita yang ditunjuk menyapa pelanggan itu sebelumnya telah diberikan pembekalan oleh divisi niaga PLN Bali.
Sementara itu, Humas PLN Bali Wayan Redika mengatakan memang masih ada sejumlah persoalan kelistrikan yang perlu dikomunikasikan secara intensif kepada masyarakat.
Ia mencontohkan, kemudahan-kemudahan yang dibangun PLN sejak 10 tahun belakangan ini diakui belum sepenuhnya dipahami masyarakat, terutama soal kemudahan dan transparansi biaya untuk pelayanan pemasangan baru.
"Untuk mendapatkan informasi tentang kelistrikan, termasuk meminta pasang baru atau perubahan daya, masyarakat bisa dengan mudah menghubungi telepon 123 melalui telepon rumah atau (kode area) 123 melalui telepon seluler. Di samping itu PLN juga menyediakan layanan melalui website www.plnbali.co.id," ujarnya.
Redika juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menggunakan perantara dalam melakukan penyambungan listrik. "Medianya sudah sediakan, caranyapun mudah, kenapa harus pakai perantara lagi?" tanyanya.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan pelayanan PLN, menjadi kewajiban bagi para "Kartini" PLN untuk menjelaskan kepada masyarakat yang dikunjungi, di samping menggali permasalahan lain yang terjadi di lapangan.
Menurut salah seorang petugas Suryati, kendala yang terjadi di lapangan kebanyakan rumah pelanggan yang tutup atau alamatnya yang tidak jelas sehingga sulit ditemui. Meski demikian, ia yang biasanya menangani pekerjaan administrasi, mengaku senang bisa mendapat pengalaman di lapangan.
"Kami senang bisa bertemu langsung dengan pelanggan", katanya usai menyisir pelanggan PLN di kawasan Sanur.
Pada peringatan Hari Kartini ini, selain yang ditugaskan menyapa pelanggan ke lapangan, para wanita yang masih bertugas di kantor juga diwajibkan mengenakan kebaya. Cara seperti ini diharapkan akan memperkuat jalinan dan kerjasama antara PLN dengan masyarakat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kegiatan ini akan menjadi media untuk menyapa dan menggali persoalan kelistrikan secara langsung, kemudian kami akan evaluasi untuk peningkatan pelayanan ke depan," kata General Manager PLN Bali Syamsul Huda sesaat sebelum melepaskan para "Kartini PLN" itu, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, pelayanan yang lebih lembut dengan menyapa pelanggan sesering mungkin harus terus dilakukan. Perayaan hari Kartini menjadi semangat untuk terus mengikat jalinan yang baik bersama pelanggan.
"Pada dasarnya orientasi peningkatan pelayanan PLN selalu tercipta dari harapan pelanggannya," ucapnya sembari menyebutkan pegawai wanita yang ditunjuk menyapa pelanggan itu sebelumnya telah diberikan pembekalan oleh divisi niaga PLN Bali.
Sementara itu, Humas PLN Bali Wayan Redika mengatakan memang masih ada sejumlah persoalan kelistrikan yang perlu dikomunikasikan secara intensif kepada masyarakat.
Ia mencontohkan, kemudahan-kemudahan yang dibangun PLN sejak 10 tahun belakangan ini diakui belum sepenuhnya dipahami masyarakat, terutama soal kemudahan dan transparansi biaya untuk pelayanan pemasangan baru.
"Untuk mendapatkan informasi tentang kelistrikan, termasuk meminta pasang baru atau perubahan daya, masyarakat bisa dengan mudah menghubungi telepon 123 melalui telepon rumah atau (kode area) 123 melalui telepon seluler. Di samping itu PLN juga menyediakan layanan melalui website www.plnbali.co.id," ujarnya.
Redika juga meminta kepada masyarakat untuk tidak menggunakan perantara dalam melakukan penyambungan listrik. "Medianya sudah sediakan, caranyapun mudah, kenapa harus pakai perantara lagi?" tanyanya.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait dengan pelayanan PLN, menjadi kewajiban bagi para "Kartini" PLN untuk menjelaskan kepada masyarakat yang dikunjungi, di samping menggali permasalahan lain yang terjadi di lapangan.
Menurut salah seorang petugas Suryati, kendala yang terjadi di lapangan kebanyakan rumah pelanggan yang tutup atau alamatnya yang tidak jelas sehingga sulit ditemui. Meski demikian, ia yang biasanya menangani pekerjaan administrasi, mengaku senang bisa mendapat pengalaman di lapangan.
"Kami senang bisa bertemu langsung dengan pelanggan", katanya usai menyisir pelanggan PLN di kawasan Sanur.
Pada peringatan Hari Kartini ini, selain yang ditugaskan menyapa pelanggan ke lapangan, para wanita yang masih bertugas di kantor juga diwajibkan mengenakan kebaya. Cara seperti ini diharapkan akan memperkuat jalinan dan kerjasama antara PLN dengan masyarakat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014