Denpasar (Antara Bali) - Aparat Kepolisian Daerah Bali disebar dan disiagakan untuk mengamankan sejumlah gereja serangkaian perayaan Hari Paskah untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan yang tidak diharapkan.

"Jumlah personel yang kami turunkan disesuaikan dengan tingkat kehadiran jemaat dan kebutuhan di gereja-gereja serta lingkungan sekitarnya," kata Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu di Denpasar, Jumat.

Namun jenderal dengan pangkat bintang dua itu tidak menyebutkan detail berapa personel yang dikerahkan untuk pengamanan di setiap gereja serangkaian Hari Paskah.

Mantan Kepala Polda Bengkulu itu menegaskan pihaknya akan menambah jumlah petugas di setiap gereja disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

Sementara itu salah satu gereja terbesar di Kota Denpasar yang memiliki ribuan jemaat yakni Gereja Paroki Roh Kudus Katedral, penjagaannya tampak tidak terlalu ketat.

Meski tak seketat pengamanan saat Natal, namun pihak kepolisian tetap menyiagakan alat pendeteksi logam di pintu masuk gereja.

Puluhan polisi dari beberapa satuan di antaranya Brimob dan Sabhara melakukan pengamanan di sekitar pintu masuk gereja yang memiliki arsitektur campuran Bali-Eropa itu.

Tak hanya itu, petugas dari satuan lalu lintas juga terlihat menjaga kelancaran arus kendaraan dan orang di sekitar gereja di Jalan Tukad Musi, Panjer.

Ratusan umat Kristiani berbondong-bondong mendatangi gereja tersebut sejak sekitar pukul 08.00 Wita untuk menyaksikan drama penyaliban Yesus.

Pada pukul 14.00 dan 18.00 Wita, ratusan umat Krsitiani dijadwalkan menggelar misa Jumat Agung.

Kemudian dilanjutkan misa pada Sabtu (19/4), yakni Sabtu Suci melalui dua kali kebaktian pukul 18.00 dan 22.00 Wita.

Pihak panitia juga menyediakan ratusan kursi di luar ruangan gereja untuk mengantisipasi membeludaknya jemaat yang beribadah.

Puncak Paskah akan dilaksanakan pada Minggu (20/4) dengan tiga kali kebaktian yakni pukul 06.30, 09.00 dan 17.30 Wita.

Tema Paskah 2014 yakni "Bersama Kristus Yang Bangkit Kita Wujudkan Kelompok Basis Gerejawi Yang Inklusif". Tema itu bermakna kebangkitan dari kehidupan yang lama dan memulai hidup baru. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014