Denpasar (Antara Bali) - Sepatu dan tas berbahan kulit dari Bali menghasilkan devisa sebesar 1,35 juta dolar AS selama Februari 2014 atau meningkat 28,51 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 1,05 juta dolar AS.

"Namun perolehan devisa tersebut merosot 9,81 persen dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 1,50 juta dolar AS," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng, di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan hasil kerajinan kulit berupa aneka jenis tas dan sepatu untuk pria dan wanita itu 25,15 persen di antaranya diserap pasaran Jepang dan menyusul Amerika Serikat hingga menampung 6,43 persen.

Sisanya diserap pasaran Singapura 13,46 persen, Australia 5,06 persen, Prancis 6 persen, Hong Kong 0,41 persen, Spanyol 9,20 persen, Italia 6,09 persen, Belanda 5,13 persen, dan Jerman 1,79 persen.

Sisanya 20,29 persen diserap oleh berbagai negara di belahan dunia, karena matagangan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu mampu bersaing di pasaran luar negeri.

"Selama tahun 2013, komoditas tas dan sepatu itu mampu menghasilkan 3,6 juta dolar AS atau kurang dari satu persen dari total ekspor daerah ini yang mencapai 468,06 juta dolar AS," katanya.

Realisasi dua bulan pertama 2014 yang sudah mencapai 1,35 juta dolar AS dan diharapkan perolehan devisa dalam tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya.

Perajin Bali memproduksi aneka jenis sepatu dan sandal dari kulit dengan rancang bangun (disain) unik dan menarik sehingga sangat diminati dan banyak dibeli oleh wisatawan mancanegara saat menikmati liburan di Pulau Dewata.

"Di antara wisman itu ada pengusaha yang membeli sepatu dan sandal dalam jumlah besar yang selanjutnya dijual kembali di negaranya," tutur Ketut Teneng.

Perajin sering menerima pesanan dalam jumlah cukup banyak dari mitra usahanya di mancanegara, disamping turis dalam liburan ke Pulau Dewata membeli jenis cenderamata itu sebagai kenang-kenangan pulang ke negaranya.

Demikian pula kerajinan tas yang dibuat dari bahan baku kulit itu dikombinasikan dengan manik-manik (mote) hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali cukup disenangi para wanita dan pria dari semua golongan umur di berbagai negara belahan dunia.

Aneka jenis tas jaket kulit itu juga dipajangkan penjual toko cindera mata di sebagian besar objek wisata di Pulau Dewata, di samping dijual oleh toko oleh-oleh yang bertebaran di Kota Denpasar.

"Kerajinan tas juga diproduksi dalam berbagai jenis rancang bangun yang unik dan menarik bagi konsumen," ujar Ketut Teneng. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014