Denpasar (Antara Bali) - Amerika Serikat menyerap 40,53 persen ekspor daging dan ikan olahan asal Bali yang total nilainya sebesar 1,29 juta dolar AS pada Februari 2014, meningkat dibanding bulan sebelumnya yang hanya 895.000 dolar AS.
"Sisanya 59,47 persen diserap oleh berbagai negara di belahan dunia, termasuk Jepang," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, ekspor makanan siap saji dalam dua bulan pertama 2014 itu diharapkan meningkat pada bulan-bulan berikutnya, karena jenis komoditas itu mampu bersaing di pasaran luar negeri.
Sedangkan tahun 2013 Bali mengekspor ikan dalam kaleng sebanyak 6.042,9 ton seharga 19,71 juta dolar AS, menurun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 8.648,8 ton senilai 25,98 juta dolar AS.
Dari segi volume maupun perolehan nilai menurun masing-masing sebesar 30,13 persen dan 24,07 persen, akibat sangat tergantung dari kondisi pasaran di luar negeri.
Ekspor ikan siap hidang itu merupakan salah satu dari enam jenis mata dagangan hasil industri pengolahan yang mampu menembus pasaran luar negeri, terutama Amerika Serikat dan Jepang.
Pengapalan mata dagangan itu mampu memberikan kontribusi sebesar 4,06 persen dari total ekspor Bali mencapai 486,06 juta dolar AS, meningkat tipis hanya 0,88 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 481,83 juta dolar AS.
Ketut Teneng menjelaskan, ikan dalam kaleng merupakan salah satu dari enam jenis hasil industri kecil, di samping komponen rumah jadi, plastik, sepatu, tas serta tekstil dan produk tekstil.
Mata dagangan hasil tangkapan ikan di wilayah perairan Pengambengan, Kabupaten Jembrana Bali bagian barat, sebagai penghasil ikan dalam kaleng di Bali selama triwulan IV-2013 tumbuh sebesar 152,53 persen (yoy) dengan hasil tangkapan mencapai 2,45 juta ton.
Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Kondisi itu menyebabkan pertumbuhan subsektor perikanan menunjukkan peningkatan di akhir tahun 2013.
Peningkatan hasil tangkapan nelayan memberikan andil terhadap sektor perikanan meningkatkan perekonomian masyarakat Bali, di mana pertumbuhan subsektor perikanan meningkat dari 0,02 persen menjadi 1,64 persen triwulan IV-2013. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Sisanya 59,47 persen diserap oleh berbagai negara di belahan dunia, termasuk Jepang," kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, ekspor makanan siap saji dalam dua bulan pertama 2014 itu diharapkan meningkat pada bulan-bulan berikutnya, karena jenis komoditas itu mampu bersaing di pasaran luar negeri.
Sedangkan tahun 2013 Bali mengekspor ikan dalam kaleng sebanyak 6.042,9 ton seharga 19,71 juta dolar AS, menurun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 8.648,8 ton senilai 25,98 juta dolar AS.
Dari segi volume maupun perolehan nilai menurun masing-masing sebesar 30,13 persen dan 24,07 persen, akibat sangat tergantung dari kondisi pasaran di luar negeri.
Ekspor ikan siap hidang itu merupakan salah satu dari enam jenis mata dagangan hasil industri pengolahan yang mampu menembus pasaran luar negeri, terutama Amerika Serikat dan Jepang.
Pengapalan mata dagangan itu mampu memberikan kontribusi sebesar 4,06 persen dari total ekspor Bali mencapai 486,06 juta dolar AS, meningkat tipis hanya 0,88 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 481,83 juta dolar AS.
Ketut Teneng menjelaskan, ikan dalam kaleng merupakan salah satu dari enam jenis hasil industri kecil, di samping komponen rumah jadi, plastik, sepatu, tas serta tekstil dan produk tekstil.
Mata dagangan hasil tangkapan ikan di wilayah perairan Pengambengan, Kabupaten Jembrana Bali bagian barat, sebagai penghasil ikan dalam kaleng di Bali selama triwulan IV-2013 tumbuh sebesar 152,53 persen (yoy) dengan hasil tangkapan mencapai 2,45 juta ton.
Jumlah itu merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Kondisi itu menyebabkan pertumbuhan subsektor perikanan menunjukkan peningkatan di akhir tahun 2013.
Peningkatan hasil tangkapan nelayan memberikan andil terhadap sektor perikanan meningkatkan perekonomian masyarakat Bali, di mana pertumbuhan subsektor perikanan meningkat dari 0,02 persen menjadi 1,64 persen triwulan IV-2013. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014