Denpasar (Antara Bali) - Bendesa Agung Majelis Utama Desa Pekraman (MUDP) Provinsi Bali, Jero Gede Suwena Putus Upadesha mengingatkan para calon legislatif lintas parpol di Bali untuk siap menang dan menerima kekalahan dalam Pemilu legislatif 2014.
"Dalam kompetisi itu jelas ada yang menang dan kalah dan bagi caleg yang tidak terpilih dapat belajar dari kekalahan untuk meraih kesuksesan pada Pemilu yang akan datang," kata Jero Gede Suwena yang memantau pelaksanaan Pemilu di jalur menuju Pura Besakih, Bali timur, Rabu.
Dalam perjalanan menuju ke Pura Besakih untuk melakukan persembahyangan dan merenungkan diri, ia mengaku sejumlah TPS yang dipantaunya di Kabupaten Gianyar, Klungkung, Bangli dan Karangasem menunjukkan antusiasnya masyarakat dalam menyalurkan aspirasi.
Bahkan menjelang pukul 13.00 Wita detik-detik dimulainya perhitungan suara ternyata masih banyak antrean pemilih yang belum mendapat panggilan ke bilik tempat suara untuk melakukan pencoblosan.
Ia mengakui, hal itu bisa disadari karena pemilih untuk melakukan pencoblosan paling tidak membutuhkan waktu selama empat hingga lima menit, bahkan orang tua yang buta huruf bisa mencapai 15 menit.
Hal itu karena gambar dalam kertas suara sangat banyak yang harus dipilih hanya satu caleg atau partainya. Masing-masing pemilih menerima kertas suara yakni untuk DPRD kota/kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI dan DPD RI.
Meskipun masih terjadi antrean menjelang pukul 13.00 Wita, semua Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sepakat untuk menuntaskan semua pemilih untuk menyalurkan aspirasinya.
Ketika ditanya bagaimana hasil perenungan di Pura terbesar umat Hindu di Bali itu, Jero Gede Suwena mengharapkan Pemilu kali ini menghasilkan wakil-wakil rakyat yang bijaksana, jujur dan kerja keras dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan harapan masyarakat Bali dan Indonesia lebih sejahtera.
Suasana Bali yang aman, nyaman dan kondusif tetap dapat dipelihara dan ditingkatkan pada masa-masa mendatang.
Total jumlah pemilih di Bali sebanyak 2.938.377 orang yang terdiri atas pemilih laki-laki 1.456.834 orang dan pemilih perempuan 1.481.543 orang. Mereka melakukan pencoblosan tersebar pada 8.094 TPS di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini.
Sedangkan caleg lintas parpol yang masuk dalam calon tetap (DCT) untuk DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI dan DPD RI sebanyak 3.230 orang, di antaranya 1.186 orang caleg perempuan atau 36,7 persen.
Sedangkan kursi DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI dan DPD RI untuk Provinsi Bali hanya untuk 403 orang, sehingga persaingannya sangat ketat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dalam kompetisi itu jelas ada yang menang dan kalah dan bagi caleg yang tidak terpilih dapat belajar dari kekalahan untuk meraih kesuksesan pada Pemilu yang akan datang," kata Jero Gede Suwena yang memantau pelaksanaan Pemilu di jalur menuju Pura Besakih, Bali timur, Rabu.
Dalam perjalanan menuju ke Pura Besakih untuk melakukan persembahyangan dan merenungkan diri, ia mengaku sejumlah TPS yang dipantaunya di Kabupaten Gianyar, Klungkung, Bangli dan Karangasem menunjukkan antusiasnya masyarakat dalam menyalurkan aspirasi.
Bahkan menjelang pukul 13.00 Wita detik-detik dimulainya perhitungan suara ternyata masih banyak antrean pemilih yang belum mendapat panggilan ke bilik tempat suara untuk melakukan pencoblosan.
Ia mengakui, hal itu bisa disadari karena pemilih untuk melakukan pencoblosan paling tidak membutuhkan waktu selama empat hingga lima menit, bahkan orang tua yang buta huruf bisa mencapai 15 menit.
Hal itu karena gambar dalam kertas suara sangat banyak yang harus dipilih hanya satu caleg atau partainya. Masing-masing pemilih menerima kertas suara yakni untuk DPRD kota/kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI dan DPD RI.
Meskipun masih terjadi antrean menjelang pukul 13.00 Wita, semua Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sepakat untuk menuntaskan semua pemilih untuk menyalurkan aspirasinya.
Ketika ditanya bagaimana hasil perenungan di Pura terbesar umat Hindu di Bali itu, Jero Gede Suwena mengharapkan Pemilu kali ini menghasilkan wakil-wakil rakyat yang bijaksana, jujur dan kerja keras dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan harapan masyarakat Bali dan Indonesia lebih sejahtera.
Suasana Bali yang aman, nyaman dan kondusif tetap dapat dipelihara dan ditingkatkan pada masa-masa mendatang.
Total jumlah pemilih di Bali sebanyak 2.938.377 orang yang terdiri atas pemilih laki-laki 1.456.834 orang dan pemilih perempuan 1.481.543 orang. Mereka melakukan pencoblosan tersebar pada 8.094 TPS di delapan kabupaten dan satu kota di daerah ini.
Sedangkan caleg lintas parpol yang masuk dalam calon tetap (DCT) untuk DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPR RI dan DPD RI sebanyak 3.230 orang, di antaranya 1.186 orang caleg perempuan atau 36,7 persen.
Sedangkan kursi DPRD Kota/Kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI dan DPD RI untuk Provinsi Bali hanya untuk 403 orang, sehingga persaingannya sangat ketat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014