Denpasar (Antara Bali) - Caleg perempuan Kota Denpasar, Bali, memprihatinkan nasib para orang tua dan anak yang ditelantarkan keluarganya, sehingga masalah sosial ini harus bisa dicarikan solusinya melalui pembangunan panti-panti sosial agar tidak menimbulkan masalah baru.
"Di Denpasar, makin banyak terlihat orang tua (jompo) dan anak-anak yang tidak terurus sehingga menjadi pemandangan yang memprihatinkan, seharusnya DPRD harus mampu memperjuangkan dan mengatasi masalah ini dengan baik,"ujar Caleg Partai Golkar Dapil Denpasar Barat 1, Ni Luh Putu Udyani di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan, masalah di Denpasar bukan hanya terkait dengan orang tua dan anak terlantar, tetapi juga sebagian besar tingkat perekonomiannya kurang baik, sehingga keduanya memicu masalah yang kompleks yang perlu menjadi perhatian bersama.
Menurut dia, Kota Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali sekaligus menjadi barometer kemajuan dalam menangani berbagai masalah pembangunan termasuk pembangunan bidang sosial tersebut.
"Pemerintah daerah sebaiknya memiliki kebijakan dan komitmen yang nyata dalam mengatasi masalah tersebut, demikian juga perlu diorganisir potensi-potensi pihak swasta yang cukup besar untuk membantu menangani masalah tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan, penambahan jumlah tenaga Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang diorganisir tenaga-tenaga pekerja sosial profesional menjadi solusi untuk mengatasi masalah sosial tersebut, baik melalui pembinaan langsung dan peningkatan pendapatan masyarakat agar berkecukupan sandang dan pangan.
"Kalau masyarakat sudah berkecukupan sandang dan pangan, secara otomatis akan mengurangi masalah sosial tersebut, sedangkan saya mengakui banyak pendatang yang merupakan bagian dari pelaku masalah tersebut namun upaya-upaya kemanusiaan akan sangat membantu mereka," ujarnya.
Yang terpenting, katanya, perlu pembinaan langsung melalui tatap muka maupun melalui lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mengatasi masalah tersebut dan peningkatan pendapatan kalangan ibu rumah tangga juga menjadi hal penting sebagai dasar yang kokoh bagi pembangunan karakter anak agar tidak terjerumus dalam masalah masalah tersebut.
Endang Fariani, Caleg Partai Gerindra Dapil Buleleng 1 Kecamatan Buleleng mengakui masalah sosial semakin kompleks sebagai dampak ekonomi dan tingkat pendidikan yang memprihatinkan, karena itu dalam mengatasi masalah itu harus dimulai dari ekonomi dan pendidikan.
"Jika saya terpilih menjadi anggota dewan, masalah pembangunan ekonomi kerakyatan dan pendidikan itu lah yang diutamakan agar tidak menjadi masalah sosial," demikian Endang Fariani.
Sementara itu Ketut Yastiti Budi, Caleg Gerindra Dapil Sukasada menyatakan akan memperjuangkan anggaran lebih besar untuk menangani masalah-masalah sosial dan ekonomi tersebut, setelah terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Buleleng. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Di Denpasar, makin banyak terlihat orang tua (jompo) dan anak-anak yang tidak terurus sehingga menjadi pemandangan yang memprihatinkan, seharusnya DPRD harus mampu memperjuangkan dan mengatasi masalah ini dengan baik,"ujar Caleg Partai Golkar Dapil Denpasar Barat 1, Ni Luh Putu Udyani di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan, masalah di Denpasar bukan hanya terkait dengan orang tua dan anak terlantar, tetapi juga sebagian besar tingkat perekonomiannya kurang baik, sehingga keduanya memicu masalah yang kompleks yang perlu menjadi perhatian bersama.
Menurut dia, Kota Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali sekaligus menjadi barometer kemajuan dalam menangani berbagai masalah pembangunan termasuk pembangunan bidang sosial tersebut.
"Pemerintah daerah sebaiknya memiliki kebijakan dan komitmen yang nyata dalam mengatasi masalah tersebut, demikian juga perlu diorganisir potensi-potensi pihak swasta yang cukup besar untuk membantu menangani masalah tersebut," ujarnya.
Ia menjelaskan, penambahan jumlah tenaga Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang diorganisir tenaga-tenaga pekerja sosial profesional menjadi solusi untuk mengatasi masalah sosial tersebut, baik melalui pembinaan langsung dan peningkatan pendapatan masyarakat agar berkecukupan sandang dan pangan.
"Kalau masyarakat sudah berkecukupan sandang dan pangan, secara otomatis akan mengurangi masalah sosial tersebut, sedangkan saya mengakui banyak pendatang yang merupakan bagian dari pelaku masalah tersebut namun upaya-upaya kemanusiaan akan sangat membantu mereka," ujarnya.
Yang terpenting, katanya, perlu pembinaan langsung melalui tatap muka maupun melalui lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk mengatasi masalah tersebut dan peningkatan pendapatan kalangan ibu rumah tangga juga menjadi hal penting sebagai dasar yang kokoh bagi pembangunan karakter anak agar tidak terjerumus dalam masalah masalah tersebut.
Endang Fariani, Caleg Partai Gerindra Dapil Buleleng 1 Kecamatan Buleleng mengakui masalah sosial semakin kompleks sebagai dampak ekonomi dan tingkat pendidikan yang memprihatinkan, karena itu dalam mengatasi masalah itu harus dimulai dari ekonomi dan pendidikan.
"Jika saya terpilih menjadi anggota dewan, masalah pembangunan ekonomi kerakyatan dan pendidikan itu lah yang diutamakan agar tidak menjadi masalah sosial," demikian Endang Fariani.
Sementara itu Ketut Yastiti Budi, Caleg Gerindra Dapil Sukasada menyatakan akan memperjuangkan anggaran lebih besar untuk menangani masalah-masalah sosial dan ekonomi tersebut, setelah terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Buleleng. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014