Denpasar (Antara Bali) - Bali Safari and Marine Park kembali mengadakan "Chili Festival" menyajikan lebih dari 50 jenis sambal khas yang biasa dihidangkan oleh sejumlah keluarga puri atau keturunan kerajaan yang ada di Pulau Dewata.
Festival bertajuk "It's Hot It's Chibari" yang dibuka Minggu (4/7) di taman safari yang berlokasi di Jalan Ida Bagus Mantra kilometer 25 Kabupaten Gianyar itu di antaranya menghadirkan sambal buatan Puri Karangasem, Puri Gede Perean dan Puri Agung Kerambitan, Tabanan serta Puri Sangeh Sukawati, Gianyar.
"Selain aktif dalam bidang konservasi satwa, kami juga ingin membawa serta kebudayaan daerah ini agar lebih dikenal oleh wisatawan asing maupun domestik melalui seni wisata kuliner khas keluarga puri," kata General Manager Bali Safari & Marine Park Hans Manansang.
Terdapat aneka ragam kreasi sambal yang disajikan, mulai dari sambal yang telah familier seperti sambal matah (mentah-red), sambal tomat, maupun sambal sera (terasi-red) hingga sambal jenis unik lainnya.
Sebut saja sambal makeber, berbahan utama kelapa sangrai, merupakan andalan Puri Agung Kerambitan yang biasa menjadi pelengkap makan bubur ataupun enting, yakni masakan beras yang dibungkus daun bambu lalu dikukus.
Kemudian sambal gerang dari bahan ikan teri yang dihaluskan dan dicampur dengan cabai dengan rasa asin yang cukup menggelitik dan tidak didapatkan pada jenis sambal lainnya.
Selain itu, tidak ketinggalan Puri Gede Perean menampilkan sambal belimbing wuluh, selain rasanya yang segar juga telah diakui berkhasiat menambah nafsu makan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
"Salah satu yang unik dari seni kuliner ini adalah sambal-sambal tersebut dibuat dan diolah oleh para istri maupun juru masak keluarga puri yang diwariskan turun-temurun hingga generasi saat ini," ujar Hans Manansang.
Seperti sambal jahe yang selalu hadir dalam setiap upacara adat Puri Karangasem atau sambal kepluk yang menjadi santapan wajib keluarga Puri Sangeh Sukawati di saat akhir pekan, dengan disajikan bersama ikan pindang goreng dan sayur kangkung yang direbus setengah matang.
"Walaupun pedas, sambal itu mempunyai khasiat yang berguna untuk kesehatan, asalkan dimakan dalam porsi yang sesuai," ukomentar Anak Agung Gede Sudewa Djelantik dari Puri Karangasem yang juga berprofesi sebagai seorang dokter.
Di hari yang sama, Bali Safari and Marine Park juga mengadakan kegiatan lomba mewarnai yang diadakan di Mall Bali Galleria.
Acara itu diikuti oleh tidak kurang 100 anak usia 3 - 12 tahun guna memperebutkan thropy, uang tunai, tiket masuk Bali Safari dan juga berbagai hadiah menarik yang diberikan oleh para sponsor.
"Aktivitas ini selain mengisi waktu liburan anak-anak sekolah juga menjadi sarana edukasi karena turut diadakan 'story telling' dan pengenalan terhadap satwa seperti ular dan burung," ujar
Marketing Komunikasi Bali Safari, Astrid W Iswulandari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
Festival bertajuk "It's Hot It's Chibari" yang dibuka Minggu (4/7) di taman safari yang berlokasi di Jalan Ida Bagus Mantra kilometer 25 Kabupaten Gianyar itu di antaranya menghadirkan sambal buatan Puri Karangasem, Puri Gede Perean dan Puri Agung Kerambitan, Tabanan serta Puri Sangeh Sukawati, Gianyar.
"Selain aktif dalam bidang konservasi satwa, kami juga ingin membawa serta kebudayaan daerah ini agar lebih dikenal oleh wisatawan asing maupun domestik melalui seni wisata kuliner khas keluarga puri," kata General Manager Bali Safari & Marine Park Hans Manansang.
Terdapat aneka ragam kreasi sambal yang disajikan, mulai dari sambal yang telah familier seperti sambal matah (mentah-red), sambal tomat, maupun sambal sera (terasi-red) hingga sambal jenis unik lainnya.
Sebut saja sambal makeber, berbahan utama kelapa sangrai, merupakan andalan Puri Agung Kerambitan yang biasa menjadi pelengkap makan bubur ataupun enting, yakni masakan beras yang dibungkus daun bambu lalu dikukus.
Kemudian sambal gerang dari bahan ikan teri yang dihaluskan dan dicampur dengan cabai dengan rasa asin yang cukup menggelitik dan tidak didapatkan pada jenis sambal lainnya.
Selain itu, tidak ketinggalan Puri Gede Perean menampilkan sambal belimbing wuluh, selain rasanya yang segar juga telah diakui berkhasiat menambah nafsu makan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
"Salah satu yang unik dari seni kuliner ini adalah sambal-sambal tersebut dibuat dan diolah oleh para istri maupun juru masak keluarga puri yang diwariskan turun-temurun hingga generasi saat ini," ujar Hans Manansang.
Seperti sambal jahe yang selalu hadir dalam setiap upacara adat Puri Karangasem atau sambal kepluk yang menjadi santapan wajib keluarga Puri Sangeh Sukawati di saat akhir pekan, dengan disajikan bersama ikan pindang goreng dan sayur kangkung yang direbus setengah matang.
"Walaupun pedas, sambal itu mempunyai khasiat yang berguna untuk kesehatan, asalkan dimakan dalam porsi yang sesuai," ukomentar Anak Agung Gede Sudewa Djelantik dari Puri Karangasem yang juga berprofesi sebagai seorang dokter.
Di hari yang sama, Bali Safari and Marine Park juga mengadakan kegiatan lomba mewarnai yang diadakan di Mall Bali Galleria.
Acara itu diikuti oleh tidak kurang 100 anak usia 3 - 12 tahun guna memperebutkan thropy, uang tunai, tiket masuk Bali Safari dan juga berbagai hadiah menarik yang diberikan oleh para sponsor.
"Aktivitas ini selain mengisi waktu liburan anak-anak sekolah juga menjadi sarana edukasi karena turut diadakan 'story telling' dan pengenalan terhadap satwa seperti ular dan burung," ujar
Marketing Komunikasi Bali Safari, Astrid W Iswulandari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010