Malang (Antara Bali) - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, diundang tiga negara, yakni Filipina, Singapura dan Belanda terkait program penghijauan yang sedang gencar dilakukan daerah itu.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Wasto, Minggu, mengatakan tim Pemkot Malang rencananya menghadiri undangan tiga negara tersebut pada Mei dan Juni nanti.
"Sebelum kami bertolak ke tiga negara tersebut, kami akan presentasi di Jakarta yang difasilitasi Bappenas serta menjalani serangkaian program dari Bank Pembangunan Asia," katanya.
Wasto mengemukakan ketiga negara yang mengundang Pemkot Malang terkait program penghijauan tersebut belum lama ini juga telah melakukan kunjungan ke kota pendidikan itu.
Ia mengakui dipilihnya Kota Malang oleh tiga negara itu, di antaranya karena kota itu gencar melakukan penghijauan, rutin menggelar lomba kebersihan tingkat kota, menambah sejumlah taman kota yang bisa menghasilkan peta hijau.
Menurut dia, ditunjuknya Kota Malang untuk mengunjungi tiga negara yang juga peduli dengan lingkungan hijau itu melalui proses seleksi cukup ketat. Ada sejumlah daerah di Tanah Air mendapatkan bantuan yang sama dari Bank Pembangunan Asia dan Kota Malang yang terpilih.
Untuk kunjungan di Singapura, katanya, selama lima hari sampai sepekan dengan agenda presentasi dan diskusi terkait kota hijau serta kunjungan ke beberapa lokasi yang menjadi contoh kota hijau paling bagus di Asia.
Jika yang berkunjung ke Singapura Mei nanti diwakili oleh DKP, lanjutnya, yang ke Filipina adalah para pengambil kebijakan yang berkaitan dengan masalah teknik. Sedangkan yang ke Belanda adalah para pengambil kebijakan serta komunitas hijau dan Bappeda.
Lebih lanjut Wasto mengatakan tujuan utama ke tiga negara tersebut adalah belajar serta menggali kemungkinan adanya bantuan pendanaan karena untuk mewujudkan kota hijau perlu investasi yang cukup besar dan tidak mungkin ditangani sendiri oleh daerah.
"Kami akan memanfaatkan kunjungan ini secara maksimal, selain untuk belajar dan mengadopsi program-programnya, kami juga ingin menjalin kerja sama dengan negara-negara yang difasilitasi Bank Pembangunan Asia," tegasnya.
Pada Maret 2013, Kota Malang dan Badung, Bali, dinobatkan sebagai pemenang kota hijau oleh Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Selain gencar melakukan penghijauan, Kota Malang juga memiliki program bank sampah yang telah diadopsi sejumlah daerah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Wasto, Minggu, mengatakan tim Pemkot Malang rencananya menghadiri undangan tiga negara tersebut pada Mei dan Juni nanti.
"Sebelum kami bertolak ke tiga negara tersebut, kami akan presentasi di Jakarta yang difasilitasi Bappenas serta menjalani serangkaian program dari Bank Pembangunan Asia," katanya.
Wasto mengemukakan ketiga negara yang mengundang Pemkot Malang terkait program penghijauan tersebut belum lama ini juga telah melakukan kunjungan ke kota pendidikan itu.
Ia mengakui dipilihnya Kota Malang oleh tiga negara itu, di antaranya karena kota itu gencar melakukan penghijauan, rutin menggelar lomba kebersihan tingkat kota, menambah sejumlah taman kota yang bisa menghasilkan peta hijau.
Menurut dia, ditunjuknya Kota Malang untuk mengunjungi tiga negara yang juga peduli dengan lingkungan hijau itu melalui proses seleksi cukup ketat. Ada sejumlah daerah di Tanah Air mendapatkan bantuan yang sama dari Bank Pembangunan Asia dan Kota Malang yang terpilih.
Untuk kunjungan di Singapura, katanya, selama lima hari sampai sepekan dengan agenda presentasi dan diskusi terkait kota hijau serta kunjungan ke beberapa lokasi yang menjadi contoh kota hijau paling bagus di Asia.
Jika yang berkunjung ke Singapura Mei nanti diwakili oleh DKP, lanjutnya, yang ke Filipina adalah para pengambil kebijakan yang berkaitan dengan masalah teknik. Sedangkan yang ke Belanda adalah para pengambil kebijakan serta komunitas hijau dan Bappeda.
Lebih lanjut Wasto mengatakan tujuan utama ke tiga negara tersebut adalah belajar serta menggali kemungkinan adanya bantuan pendanaan karena untuk mewujudkan kota hijau perlu investasi yang cukup besar dan tidak mungkin ditangani sendiri oleh daerah.
"Kami akan memanfaatkan kunjungan ini secara maksimal, selain untuk belajar dan mengadopsi program-programnya, kami juga ingin menjalin kerja sama dengan negara-negara yang difasilitasi Bank Pembangunan Asia," tegasnya.
Pada Maret 2013, Kota Malang dan Badung, Bali, dinobatkan sebagai pemenang kota hijau oleh Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Selain gencar melakukan penghijauan, Kota Malang juga memiliki program bank sampah yang telah diadopsi sejumlah daerah. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014