Makassar (Antara Bali) - Mantan pilot pertama pesawat jet F-16, Marsdya TNI Purnawirawan M
Basri Sidehabi menduga, pesawat Malaysia Airlines MH370 yang mengangkut
penumpang 239 orang menghilang secara misterius kemungkinan meledak di
udara pasca hilang kontak selama satu jam.
"Kalau saya menduga pesawat itu meledak di udara, karena beberapa informasi awal telah ditemukan beberapa serpihan pesawat di laut Vietnam setelah kehilangan kontak selama satu jam," ujarnya usai peluncuran dan bedah bukunya di Makassar, Kamis.
Ia menjelaskan, ada beberapa kemungkinan pesawat tersebut menghilang dari radar, setelah putus kontak dengan pihak Bandara Kuala Lumpur sekitar satu jam setelah berangkat dari Kuala lumpur menuju Beijing.
"Pertama bisa saja dugaannya meledak di udara dengan tingkat ketinggian pesawat diatas rata-rata, atau kedua terjadi korsleting sehingga pesawat kehilangan kontak dengan pihak bandara kuala lumpur sehingga pesawat mengalami ganguan teknis," kata anggota DPR RI Komisi I membidangi Pertahanan, Luar Negeri dan Informasi itu.
Pesawat Malaysian Airlines diyatakan hilang dan pencarian sudah memasuki hari ke-6 mulai Sabtu 8 Maret 2014 dini hari hingga 13 Maret 2014. Beberapa spekulasi pun bermunculan, baik itu dibajak maupun ada ledakan, namun belum bisa di pastikan.
Bahkan serpihan pesawat naas tersebut berhasil ditemukan satelit China. Serpihan itu ditemukan dalam radius 20 meter di posisi 105,63 derajat bujur timur dan 6,7 derajat lintang utara dalam berbagai ukuran.
Serpihan pesawat yang mengapung di permukaan laut tersebut masing-masing berukuran 13 x 18 meter dan 14 x 19 meter setelah enam hari dinyatakan hilang.
Pesawat jenis Boeing 777-200 tersebut dinyatakan hilang setelah putus kontak dengan pihak Bandara Kuala Lumpur sekitar satu jam setelah berangkat dari Kuala lumpur menuju Beijing.
Pencarian besar-besaran di laut pun dilakukan dengan melibatkan sejumlah negara, tetapi belum berhasil menemukan keberadaan pesawat itu. Sedangkan otoritas Vietnam pada Minggu malam waktu setempat menyatakan ada sebuah pesawat terbang rendah telah melihat sebuah obyek persegi panjang di perairan, sekitar 90 kilometer selatan Pulau Tho Chu.
Media pemerintah Malaysia berspekulasi bahwa obyek yang dilihat itu mungkin berasal dari pesawat yang hilang tersebut. Diketahui Boeing 777-200 dikenal memiliki catatan keamanan sangat baik.
Sebelumnya, pesawat jenis Boeing 777 dengan maskapai penerbangan Asiana Airlaines mengalami kecelakaan pada Juli 2013 lalu di bandara internasional San Fransisco. Tiga orang tewas dalam insiden tersebut diduga akibat kesalahan pilotnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kalau saya menduga pesawat itu meledak di udara, karena beberapa informasi awal telah ditemukan beberapa serpihan pesawat di laut Vietnam setelah kehilangan kontak selama satu jam," ujarnya usai peluncuran dan bedah bukunya di Makassar, Kamis.
Ia menjelaskan, ada beberapa kemungkinan pesawat tersebut menghilang dari radar, setelah putus kontak dengan pihak Bandara Kuala Lumpur sekitar satu jam setelah berangkat dari Kuala lumpur menuju Beijing.
"Pertama bisa saja dugaannya meledak di udara dengan tingkat ketinggian pesawat diatas rata-rata, atau kedua terjadi korsleting sehingga pesawat kehilangan kontak dengan pihak bandara kuala lumpur sehingga pesawat mengalami ganguan teknis," kata anggota DPR RI Komisi I membidangi Pertahanan, Luar Negeri dan Informasi itu.
Pesawat Malaysian Airlines diyatakan hilang dan pencarian sudah memasuki hari ke-6 mulai Sabtu 8 Maret 2014 dini hari hingga 13 Maret 2014. Beberapa spekulasi pun bermunculan, baik itu dibajak maupun ada ledakan, namun belum bisa di pastikan.
Bahkan serpihan pesawat naas tersebut berhasil ditemukan satelit China. Serpihan itu ditemukan dalam radius 20 meter di posisi 105,63 derajat bujur timur dan 6,7 derajat lintang utara dalam berbagai ukuran.
Serpihan pesawat yang mengapung di permukaan laut tersebut masing-masing berukuran 13 x 18 meter dan 14 x 19 meter setelah enam hari dinyatakan hilang.
Pesawat jenis Boeing 777-200 tersebut dinyatakan hilang setelah putus kontak dengan pihak Bandara Kuala Lumpur sekitar satu jam setelah berangkat dari Kuala lumpur menuju Beijing.
Pencarian besar-besaran di laut pun dilakukan dengan melibatkan sejumlah negara, tetapi belum berhasil menemukan keberadaan pesawat itu. Sedangkan otoritas Vietnam pada Minggu malam waktu setempat menyatakan ada sebuah pesawat terbang rendah telah melihat sebuah obyek persegi panjang di perairan, sekitar 90 kilometer selatan Pulau Tho Chu.
Media pemerintah Malaysia berspekulasi bahwa obyek yang dilihat itu mungkin berasal dari pesawat yang hilang tersebut. Diketahui Boeing 777-200 dikenal memiliki catatan keamanan sangat baik.
Sebelumnya, pesawat jenis Boeing 777 dengan maskapai penerbangan Asiana Airlaines mengalami kecelakaan pada Juli 2013 lalu di bandara internasional San Fransisco. Tiga orang tewas dalam insiden tersebut diduga akibat kesalahan pilotnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014