Jembrana (Antara Bali) - Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyesalkan adanya seorang calon anggota legislatif dari parpol tertentu di Jembrana yang terindikasi menerima bantuan hibah bedah rumah.
"Ini merupakan kesalahan besar, kalau ternyata benar, orang itu harus mengembalikan uang tersebut ke Pemerintah Provinsi Bali, karena uang itu hak masyarakat miskin," katanya saat mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Jembrana, Kamis.
Ia menyatakan, bedah rumah yang menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Bali, seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Indikasi bedah rumah salah sasaran itu terungkap setelah Pastika menerima laporan Bupati Jembrana, I Putu Arta dalam kunjungan kerjanya tersebut.
Pastika yang didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta langsung memerintahkan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Ketut Wenten yang juga hadir bersama dengan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang lain untuk mengecek langsung ke lapangan.
Seperti kunjungan kerja ke kabupaten lain di Bali, Jembrana merupakan kabupaten keenam yang telah dikunjungi Gubernur Bali di awal tahun ini dengan tujuan untuk menyerap aspirasi, dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi kabupaten untuk bisa diselesaikan bersama.
Selain itu tujuan kunjungan kerja adalah untuk menyinergikan program yang telah dirancang oleh pemerintah kabupaten, sehingga nanti bisa dibuat rencana kerja bersama.
"Ke depan, tidak ada lagi pengkotak-kotakan program, baik program kabupaten, provinsi maupun program nasional. Semua itu adalah program kita bersama karena apapun bentuknya, tujuannya adalah kesejahteraan masyarakat," katanya.
Bupati Jembrana I Putu Arta dalam laporannya menyampaikan perkembangan pembangunan di kabupaten ujung barat Pulau Bali itu.
Jembran dengan PAD sebesar Rp65,6 miliar, sedangkan belanja sebesar Rp798 miliar. Jadi, masih membutuhkan banyak bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi.
Penduduk miskin di Jembrana masih sangat tinggi melampaui angka penduduk miskin provinsi yaitu mencapai 4,64 persen sehingga masih memerlukan banyak koordinasi maupun sinergi program dengan Pemprov Bali. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Ini merupakan kesalahan besar, kalau ternyata benar, orang itu harus mengembalikan uang tersebut ke Pemerintah Provinsi Bali, karena uang itu hak masyarakat miskin," katanya saat mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Jembrana, Kamis.
Ia menyatakan, bedah rumah yang menjadi salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Bali, seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Indikasi bedah rumah salah sasaran itu terungkap setelah Pastika menerima laporan Bupati Jembrana, I Putu Arta dalam kunjungan kerjanya tersebut.
Pastika yang didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta langsung memerintahkan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Ketut Wenten yang juga hadir bersama dengan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang lain untuk mengecek langsung ke lapangan.
Seperti kunjungan kerja ke kabupaten lain di Bali, Jembrana merupakan kabupaten keenam yang telah dikunjungi Gubernur Bali di awal tahun ini dengan tujuan untuk menyerap aspirasi, dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi kabupaten untuk bisa diselesaikan bersama.
Selain itu tujuan kunjungan kerja adalah untuk menyinergikan program yang telah dirancang oleh pemerintah kabupaten, sehingga nanti bisa dibuat rencana kerja bersama.
"Ke depan, tidak ada lagi pengkotak-kotakan program, baik program kabupaten, provinsi maupun program nasional. Semua itu adalah program kita bersama karena apapun bentuknya, tujuannya adalah kesejahteraan masyarakat," katanya.
Bupati Jembrana I Putu Arta dalam laporannya menyampaikan perkembangan pembangunan di kabupaten ujung barat Pulau Bali itu.
Jembran dengan PAD sebesar Rp65,6 miliar, sedangkan belanja sebesar Rp798 miliar. Jadi, masih membutuhkan banyak bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi.
Penduduk miskin di Jembrana masih sangat tinggi melampaui angka penduduk miskin provinsi yaitu mencapai 4,64 persen sehingga masih memerlukan banyak koordinasi maupun sinergi program dengan Pemprov Bali. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014