Mangupura (Antara Bali) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, Bali, akan membentuk desa siaga bencana untuk menghindari korban jiwa dan kerugian harta benda akibat bencana.
"Kami akan segera membentuk desa siaga bencana di beberapa daerah yang berpotensi terjadi bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung Nyoman Wijaya di Mangupura, Senin.
Menurut dia, desa yang diutamakan untuk menjadi desa siaga bencana adalah Desa Tanjung Benoa dan Kecamatan Petang atau Kabupaten Badung bagian utara.
Nantinya akan dipilih beberapa perwakilan dari masing-masing desa yang berpotensi terjadi bencana untuk mendapatkan pelatihan menghadapi bencana yang mungkin terjadi di daerah itu.
Namun, pihaknya belum mengagendakan kapan kegiatan itu dilaksanakan. "Kami masih membahas lebih lanjut, target kami dalam tahun ini pelatihan sudah bisa dilaksanakan," ujarnya.
Dia berharap nantinya para kader desa yang terpilih dalam pelatihan itu mampu membantu menghadapi bencana sehingga bisa menekan jumlah korban jiwa dan harta benda.
Selain itu, pihaknya juga memetakan beberapa daerah rawan bencana alam dan melarang warga untuk membangun perumahan di kawasan itu.
Dengan pemetaan itu, maka masyarakat akan mengetahui daerah-daerah yang rawan terjadi bencana untuk menghindari korban jiwa dan harta benda akibat bencana. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami akan segera membentuk desa siaga bencana di beberapa daerah yang berpotensi terjadi bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Badung Nyoman Wijaya di Mangupura, Senin.
Menurut dia, desa yang diutamakan untuk menjadi desa siaga bencana adalah Desa Tanjung Benoa dan Kecamatan Petang atau Kabupaten Badung bagian utara.
Nantinya akan dipilih beberapa perwakilan dari masing-masing desa yang berpotensi terjadi bencana untuk mendapatkan pelatihan menghadapi bencana yang mungkin terjadi di daerah itu.
Namun, pihaknya belum mengagendakan kapan kegiatan itu dilaksanakan. "Kami masih membahas lebih lanjut, target kami dalam tahun ini pelatihan sudah bisa dilaksanakan," ujarnya.
Dia berharap nantinya para kader desa yang terpilih dalam pelatihan itu mampu membantu menghadapi bencana sehingga bisa menekan jumlah korban jiwa dan harta benda.
Selain itu, pihaknya juga memetakan beberapa daerah rawan bencana alam dan melarang warga untuk membangun perumahan di kawasan itu.
Dengan pemetaan itu, maka masyarakat akan mengetahui daerah-daerah yang rawan terjadi bencana untuk menghindari korban jiwa dan harta benda akibat bencana. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014