Denpasar (Antara Bali) - Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali pada kurun 30 tahun menghasilkan 18.393 sarjana yang kemudian mengamalkan keilmuan masing-masing di berbagai daerah dan profesi, terutama sebagai guru.

"Alumnus kami tersebar di mana-mana dan umumnya mengabdikan diri sebagai guru untuk menyukseskan proses belajar mengajar," kata Ketua Yayasan IKIP PGRI Bali I GB Arthanegara MPd di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan alumnus kampounya menjadi guru yang profesional dan bermartabat.

Lulusan IKIP PGRI Bali ada yang menjadi kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, dosen, dekan, rektor, wakil ketua DPRD dan bupati.

Berkat prestasi para alumnus tersebut maka anak-anak muda Pulau Dewata bahkan ratusan pemuda-pemudi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa mengikuti kuliah di IKIP PGRI Bali.

Arthanegara menambahkan bersama Rektor IKIP PGRI Bali Dr Made Suarta dalam perjalanan memimpin banyak mengalami hal yang menggembirakan sekaligus mengharukan.

Dalam derasnya tuntutan yang harus dipenuhi sesuai dengan undang-undang, secara mengejutkan pada tahun akademik yang lalu, ratusan anak didik Nusa Ternggara Timur memilih untuk melanjutkan studinya di IKIP PGRI Bali.

Dengan demikian ada satu kelas yang khusus dalam satu program studi diisi oleh mahasiswa asal NTT.

Padahal di NTT belum lama ini telah berdiri Universitas PGRI.

"Sungguh sebuah misteri yang belum mendapat jawabannya," ujar Arthanegara sambil menggambarkan satu ruang kuliah semua dipenuhi anak-anak asal NTT.

Demikian juga bidang studi olahraga, para mahasiswa mengukir prestasi dengan meraih medali emas, perak dan perunggu di SEA Games Myanmar yang lalu disamping menjadi juara dalam perlombaan atau kejuaraan di tingkat provinsi dan tingkat nasional.

Kesemuanya itu merupakan hasil jerih payah semua pihak di IKIP PGRI Bali yang tidak pernah mengenal lelah.

Siang malam mereka terus menerus bekerja, berjuang untuk meraih yang terbaik bagi kebesaran nama IKIP PGRI, daerah Bali dan kebesaran Indonesia, ujar Arthanegara. (LHS)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014