Gianyar (Antara Bali) - Dupa Kaori yang diracik dengan ribuan bau harum bunga kini menembus pasaran ke negara Perancis.

"Dupa yang kami produksi kini menembus pasaran Perancis," kata Pengelola Dupa Kaori, Ni Kadek Winie Kaori Intan Mahkota, SE ketika ditemui di pabrik dupa di Banjar Kutuh Kelod, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Jumat.

Ia mengatakan, matadagangan dupa yang menembus Prancis kebanyakan digunakan untuk aromatherapy.

Selain pasaran luar negeri dupa yang diproduksi sejak tahun 2009 itu juga menembus pasaran berbagai daerah di Indonesia.

"Kami bekerja sama dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) untuk membantu kebutuhan dupa bagi umat," jelas wanita yang kini menjabat Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesi (IWAPI) Kabupaten Gianyar.

Masyarakat di Pulau Bali kini paling banyak membutuhkan dupa, kata Kaori demikian dipanggil akrab.

Oleh sebab itu untuk memenuhi kebutuhan dupa secara menyeluruh sampai ke tingkat dunia, pihaknya memproduksi dupa sebanyak satu ton setiap harinya.

"Produksi itu bisa kami capai, karena SDM yang cukup," ujar Kaori disela-sela kegiatan pelatihan pembuatan dupa industri rumah tangga industri kecil dan menengah.

Harga dupa sendiri mulai dari Rp 1.000 sampai dengan Rp 50.000. Kesuksesan dalam bisnis dupa tidak diperoleh dengan mudah.

"Saya sempat nangis dupa saya produksi enggak laku di pasaran," jelasnya. Tetapi berbekal semangat semua bisa dilalui walau pertama kali membangun usaha itu bermodalkan Rp 500.000.  (WRA) 

Pewarta: Oleh I Putu Puspa Artayasa

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014