Denpasar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Koster mengingatkan masyarakat setempat dalam membuat dupa hendaknya menggunakan bahan baku dari tumbuh-tumbuhan yang "bertuah" atau memiliki kandungan kimia alami/fitokimia.
"Dupa memiliki fungsi sebagai sarana penghantar dan saksi segala doa, meditasi dan ritual. Selain itu, juga sebagai pengharum dan pembersih segala kotoran dan parasit-parasit yang ada di tubuh maupun lingkungan sekitar," kata Putri Koster di Denpasar, Kamis.
Istri Gubernur Bali itu menyampaikan pentingnya memperhatikan bahan baku dupa tersebut terkait dengan kunjungannya saat membuka pelatihan pembuatan dupa bagi TP PKK desa/kelurahan di Kabupaten Gianyar, yang bertempat di PT Sasjam Riri (Kaori Group), Ubud-Gianyar, pada Rabu (5/5).
Baca juga: Dekranasda Bali gandeng Unud ciptakan dupa dan parfum dari bunga Edelweis
"Penting bagi para pembuatnya untuk membuat dupa yang ketika dibakar, asapnya aman, sehat, menentramkan dan membawa energi positif serta dengan teknik dan waktu pengolahan yang disesuaikan dengan budaya Bali," ucap wanita yang juga Ketua Dekranasda Bali itu.
Dengan demikian, ujar Putri Koster, saat yang menghirup asap dupa tersebut kesehatannya terjaga, bukan malah membahayakan tubuh.
Dia memberikan apresiasi positif terhadap pelatihan pembuatan dupa yang digagas oleh Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Surya Adnyani Mahayastra itu.
Menurutnya, di masa pandemi yang masih melanda saat ini, pelatihan bagi ibu-ibu PKK desa/kelurahan sangat diperlukan.
"Selain untuk mentransfer ilmu yang nantinya dapat dimanfaatkan dalam membangun ekonomi secara mandiri, juga sebagai motivasi bahwa pandemi bukan berarti untuk berdiam diri melainkan untuk berkreasi," katanya.
Baca juga: Gianyar ekspor dupa ke Amerika saat COVID-19
Namun, sering kali masyarakat terlena dengan bau dupa yang harum, yang wanginya sampai jarak bermeter-meter, namun tidak diketahui, apakah dupa tersebut aman bagi kesehatan tubuh atau malah mengandung zat-zat berbahaya untuk tubuh.
"Untuk itu, saya minta masyarakat mulai sekarang cerdas memilih dupa, gunakan dupa yang dari bahan-bahan alami dan aman bagi tubuh kita," ujar Putri Koster.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar Surya Adnyani Mahayastra mengatakan pelatihan tersebut merupakan kerja sama TP PKK Kabupaten Gianyar dengan Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan PT PLN.
Indonesia Power memberikan modal untuk usaha sebesar Rp5 juta kepada masing-masing desa dan untuk saat ini hanya disasar empat desa.
Karena dana yang ada sangat terbatas, hanya dipilih empat desa dalam melakukan pelatihan dan penerima bantuan tersebut. "Kami harapkan bantuan tersebut akan dijadikan modal usaha yang akan melibatkan BumDes dalam pemasarannya, sehingga ekonomi bergerak di desa tersebut," katanya.
Ketua PKK Bali: gunakan bahan baku dupa yang "bertuah"
Kamis, 6 Mei 2021 21:27 WIB