Surabaya (Antara Bali) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo "berkantor" dengan memindahkan sebagian pemerintahannya ke daerah terdampak erupsi Gunung Kelud dan membaginya di tiga wilayah, yakni Kediri, Blitar, dan Malang.
"Gubernur kini lebih kosentrasi di lokasi bencana. Untuk sementara waktu, aktifitas di Surabaya dialihkan ke lokasi bencana," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sukardi, di Surabaya, Minggu. 

 Sejak peristiwa erupsi Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam, gubernur langsung menuju ke sejumlah lokasi bencana dan baru kembali ke Surabaya pada Sabtu (15/2).
"Setelah itu, langsung kembali ke Kediri, kemudian mengunjungi Blitar dan Malang. Gubernur memang benar-benar 'all out' memantau dan membantu meringankan beban masyarakat sekitar lokasi bencana," kata dia.
Selain itu, kata Akhmad Sukardi, dengan adanya gubernur di lokasi bencana maka bisa mendengar langsung keluhan para pengungsi serta memberikan apa saja yang dibutuhkan pengungsi akibat bencana Gunung Kelud.
"Dengan mendengar keluhan secara langsung maka gubernur bisa segera berkoordinasi dengan cepat dan langsung mengontak posko induk penanggulangan bencana di Grahadi," kata dia. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Gubernur kini lebih kosentrasi di lokasi bencana. Untuk sementara waktu, aktifitas di Surabaya dialihkan ke lokasi bencana," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sukardi, di Surabaya, Minggu. 

 Sejak peristiwa erupsi Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam, gubernur langsung menuju ke sejumlah lokasi bencana dan baru kembali ke Surabaya pada Sabtu (15/2).
"Setelah itu, langsung kembali ke Kediri, kemudian mengunjungi Blitar dan Malang. Gubernur memang benar-benar 'all out' memantau dan membantu meringankan beban masyarakat sekitar lokasi bencana," kata dia.
Selain itu, kata Akhmad Sukardi, dengan adanya gubernur di lokasi bencana maka bisa mendengar langsung keluhan para pengungsi serta memberikan apa saja yang dibutuhkan pengungsi akibat bencana Gunung Kelud.
"Dengan mendengar keluhan secara langsung maka gubernur bisa segera berkoordinasi dengan cepat dan langsung mengontak posko induk penanggulangan bencana di Grahadi," kata dia. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014