Orlando (Antara Bali) - Kebanyakan orang yang memasuki habitat buaya mewaspadai daratan dan perairan, tetapi para peneliti menyarankan mereka untuk juga menengok ke atas.
Meskipun memiliki keterbatasan fisik sebagai mahluk reptilia mengenai kemungkinannya, buaya pada kenyataannya dapat memanjat pohon hingga ke puncaknya, kata peneliti dari Universitas Tennessee, Vladimir Dinets.
Peneliti yang mempelajari masalah pendakian mengamati buaya di Afrika, Australia dan Amerika Utara.
Mereka merekam gambar buaya-buaya yang memanjat hingga setinggi 1,8 meter dari permukaan tanah. Tapi Dinets menerima laporan bercanda dari orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersama buaya, bahwa reptilia itu bisa memanjat hinga setinggi sembilan meter.
Dinets mengatakan bahwa buaya memiliki kelemahan pada susunan kaki dan tumit, bagian penting bagi pemanjat, tetapi buaya yang lebih kecil atau masih muda khususnya terlihat memanjat secara vertikal sedangkan yang lebih besar biasanya memanjat sudut-sudut batang atau dahan dan ranting. Hal itu disebut sebagai kecerdasan reptilia yang luar biasa.
"Mereka bergerak lambat," katanya. "Akhirnya mereka berada di sana". (Reuters/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Meskipun memiliki keterbatasan fisik sebagai mahluk reptilia mengenai kemungkinannya, buaya pada kenyataannya dapat memanjat pohon hingga ke puncaknya, kata peneliti dari Universitas Tennessee, Vladimir Dinets.
Peneliti yang mempelajari masalah pendakian mengamati buaya di Afrika, Australia dan Amerika Utara.
Mereka merekam gambar buaya-buaya yang memanjat hingga setinggi 1,8 meter dari permukaan tanah. Tapi Dinets menerima laporan bercanda dari orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersama buaya, bahwa reptilia itu bisa memanjat hinga setinggi sembilan meter.
Dinets mengatakan bahwa buaya memiliki kelemahan pada susunan kaki dan tumit, bagian penting bagi pemanjat, tetapi buaya yang lebih kecil atau masih muda khususnya terlihat memanjat secara vertikal sedangkan yang lebih besar biasanya memanjat sudut-sudut batang atau dahan dan ranting. Hal itu disebut sebagai kecerdasan reptilia yang luar biasa.
"Mereka bergerak lambat," katanya. "Akhirnya mereka berada di sana". (Reuters/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014