Kuta (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menganggarkan dana senilai Rp2 triliun sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020.
"Anggaran tersebut kami ambil dari APBD. Nantinya akan kami buat dalam bentuk anggaran jamak karena persiapannya tidak dapat dilakukan dalam sekali anggaran," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta di Bandara Ngurah Rai, Kuta, Kamis.
Ia yakin PON di Bali dapat memberikan banyak manfaat, termasuk bagi kemajuan olahraga di daerah tujuan wisata internasional itu.
"Nantinya jika berhasil terpilih, ada bantuan dana dari pemerintah pusat untuk melakukan perbaikan terhadap tempat pertandingan," ujarnya.
Investasi sebesar Rp2 triliun tersebut salah satunya akan dianggarkan untuk membuat stadion bertaraf internasional di Dusun Cenggiling, Desa Pecatu, Kecamatan Jimbaran, Kabupaten Badung.
Proyek tersebut mulai dikerjakan pada 2015, selanjutnya pembangunan fisik akan dilakukan pada 2017 dengan anggaran mencapai Rp1 triliun.
"Selain stadion tersebut nantinya kami juga melakukan perbaikan di semua tempat penyelenggaraan di Bali," kata mantan Wakil Bupati Badung.
Sudikerta menambahkan bahwa nantinya jika ada keinginan dari daerah lain untuk ikut bergabung menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON, maka pihaknya dengan senang hati menerima.
"Yang paling dekat adalah Nusa Tenggra Barat, namun tentunya dengan terlebih dahulu menyesuaikan dengan peraturan pusat," katanya.
Nantinya untuk beberapa cabang olahraga akan dibagi ke beberapa kabupaten karena dari pemprov menginginkan agar suasana penyelenggraan PON dapat dirasakan semua daerah di Bali.
"Seperti pacuan kuda di Kabupaten Jembrana, sepak takraw bisa di Kabupaten Buleleng, olahraga air bisa dilaksanakan di Kabupaten Tabanan," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Anggaran tersebut kami ambil dari APBD. Nantinya akan kami buat dalam bentuk anggaran jamak karena persiapannya tidak dapat dilakukan dalam sekali anggaran," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta di Bandara Ngurah Rai, Kuta, Kamis.
Ia yakin PON di Bali dapat memberikan banyak manfaat, termasuk bagi kemajuan olahraga di daerah tujuan wisata internasional itu.
"Nantinya jika berhasil terpilih, ada bantuan dana dari pemerintah pusat untuk melakukan perbaikan terhadap tempat pertandingan," ujarnya.
Investasi sebesar Rp2 triliun tersebut salah satunya akan dianggarkan untuk membuat stadion bertaraf internasional di Dusun Cenggiling, Desa Pecatu, Kecamatan Jimbaran, Kabupaten Badung.
Proyek tersebut mulai dikerjakan pada 2015, selanjutnya pembangunan fisik akan dilakukan pada 2017 dengan anggaran mencapai Rp1 triliun.
"Selain stadion tersebut nantinya kami juga melakukan perbaikan di semua tempat penyelenggaraan di Bali," kata mantan Wakil Bupati Badung.
Sudikerta menambahkan bahwa nantinya jika ada keinginan dari daerah lain untuk ikut bergabung menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON, maka pihaknya dengan senang hati menerima.
"Yang paling dekat adalah Nusa Tenggra Barat, namun tentunya dengan terlebih dahulu menyesuaikan dengan peraturan pusat," katanya.
Nantinya untuk beberapa cabang olahraga akan dibagi ke beberapa kabupaten karena dari pemprov menginginkan agar suasana penyelenggraan PON dapat dirasakan semua daerah di Bali.
"Seperti pacuan kuda di Kabupaten Jembrana, sepak takraw bisa di Kabupaten Buleleng, olahraga air bisa dilaksanakan di Kabupaten Tabanan," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014