Denpasar (Antara Bali) - Pengamat seni Budaya Bali Kadek Suartaya menganggap seni, drama, dan tari bagian dari industri budaya.
"Sendratari pernah dipentaskan Spanyol, Jerman, Jepang, dan India," kata dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Selasa.
Menurut dia, pementasan sendratari pendek seperti yang sering ditampilkan tim kesenian Bali dalam lawatannya ke mancanegara itu secara khusus juga menyajikan unsur-unsur penting dalam sendratari.
"Industri budaya yang merupakan perpanjangan tangan dari globalisasi budaya juga berwajah ganda terhadap seni pertunjukan Bali," ujar Kadek Suartaya.
Namun pada sisi lain pementasan sendratari itu memberikan kontribusi yang signifikan dan pada sisi lain mampu membawa dampak yang kurang konstruktif. Suartaya menambahkan, perkembangan industri budaya teknologi media rekam pada dasarnya mampu memberdayakan seni pertunjukan Bali.
Produktivitas dan komersialisasi rekaman pita kaset sejak awal 1970-an berperan besar mendokumentasikan dan menginformasikan seni pertunjukan Bali.
"Begitu pula kemajuan industri budaya teknologi audiovisual yang merambah Indonesia sejak tahun 1990-an, berperan penting memeperluas pengenalan seni pertunjukan Bali lebih utuh dan lebih luas," ujar Kadek suartaya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Sendratari pernah dipentaskan Spanyol, Jerman, Jepang, dan India," kata dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Selasa.
Menurut dia, pementasan sendratari pendek seperti yang sering ditampilkan tim kesenian Bali dalam lawatannya ke mancanegara itu secara khusus juga menyajikan unsur-unsur penting dalam sendratari.
"Industri budaya yang merupakan perpanjangan tangan dari globalisasi budaya juga berwajah ganda terhadap seni pertunjukan Bali," ujar Kadek Suartaya.
Namun pada sisi lain pementasan sendratari itu memberikan kontribusi yang signifikan dan pada sisi lain mampu membawa dampak yang kurang konstruktif. Suartaya menambahkan, perkembangan industri budaya teknologi media rekam pada dasarnya mampu memberdayakan seni pertunjukan Bali.
Produktivitas dan komersialisasi rekaman pita kaset sejak awal 1970-an berperan besar mendokumentasikan dan menginformasikan seni pertunjukan Bali.
"Begitu pula kemajuan industri budaya teknologi audiovisual yang merambah Indonesia sejak tahun 1990-an, berperan penting memeperluas pengenalan seni pertunjukan Bali lebih utuh dan lebih luas," ujar Kadek suartaya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014