Amlapura (Antara Bali) - Ketua DPRD Kabupaten Karangasem I Gede Dana menyoroti mutasi 218 guru dan 87 pengawas sekolah.

"Mutasi besar-besaran ini berdampak pada sektor pendidikan. Kami minta Komisi B segera memanggil Disdikpora (Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga)," katanya di Amlapura, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu.

Dari 218 guru SD hingga SMA, sebanyak 30 di antaranya dimutasi ke sekolah yang jauh dari rumah tinggal mereka.

"Kami melihat ada yang tidak beres dalam mutasi ini. Oleh sebab itu, kami akan melakukan investigasi," ujarnya.

Menurut dia, mutasi tersebut berdasarkan usulan Kepala Disdikpora Kabupaten Karangasem Gede Ariyasa kepada Badan Kepegawaian Daerah setempat.

"Disdikpora menerima usulan dari masing-masing UPT. Namun realiasasinya melenceng dan membuat puluhan guru kecewa," ujarnya.

Banyak guru yang kecewa atas mutasi tersebut karena tidak didasari pertimbangan prestasi, kepantasan, dan kepatutan.

"Sebaliknya, mutasi guru malah dimainkan oknum diluar Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) dengan menggunakan `tangan besi`. Sudah menjadi rahasia umum, setiap tahun mutasinya selalu begitu," kata Gede Dana.

Kepala Disdikpora Kabupaten Karangasem Gede Ariyasa membantah tudiangan itu. "Semua ada mekanismenya. Mereka dimutasi karena ada yang sudah pensiun, mengundurkan diri karena sakit, dan tentu saja pertimbangan prestasi," ujarnya. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Putu Puspa Artayasa

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014