Denpasar (Antara Bali) - Masyarakat dalam dan luar negeri yang melakukan perjalanan wisata untuk biasa menikmati hawa sejuk di kawasan hutan pala Sangeh yang dihuni ratusan kera semakin berkurang.

"Dulu memang ramai turis asing maupun domestik yang datang ke sini tetapi sekarang tampaknya mulai sepi," kata Made Jigra, penduduk kawasan itu saat dijumpai di kawasan wisata Sangeh, Rabu.

Berkurangnya turis untuk menyaksikan kelincahan kera-kera itu menyebabkan para pedagang industri kecil dan kerajinan buatan masyarakat Bali juga mengeluh akibat sedikit jumlah turis yang membelanjakan dolarnya.

Objek wisata Sangeh, 25 kilometer utara Denpasar itu disamping dihuni ratusan kera jinak juga terdapat Pura Bukit Sari (tempat persembahyangan bagi umat Hindu) memiliki peninggalan cagar budaya tradisi megalitik.

Cagar budaya tersebut, berupa tahta batu dari tradisi megalitik yang terletak di palinggih Padma Capah, dulunya banyak dikunjungi wisatawan asing, tetapi sekarang pelancong sudah mulai berkurang ke Sangeh, kata pria setengah baya itu.

Dinas Pariwisata Bali memang mencatat jumlah kunjungan turis asing dan domestik yang mendatangi objek wisata Sangeh tahun 2011 misalnya mencapai 199.858 orang, tahun 2012 pelancong yang tercatat hanya 54.637 orang terdiri atas 12.568 turis asing sisanya 42.069 tamu domestik.

Menurunnya jumlah kunjungan turis asing maupun dalam negeri ke kawasan lokasi wisata Sangeh salah satu penyebabnya adalah mereka takut terhadap kera-kera nakal yang mengambil barang-barang bawaan penjunjung berupa kalung, anting dan sebagainya. (*/DWA)

Pewarta: Oleh IK Sutika

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014