Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta para pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah provinsi setempat mampu menjawab dinamika lingkungan internal dan eksternal yang bergerak dengan cepat sehingga proses pembangunan berjalan lancar.
"Kami juga mengharapkan dapat dikembangkan budaya kerja yang sistemik dan sinergi seluruh komponen satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Kebijakan strategis tidak akan efektif apabila tidak mampu diterjemahkan dan dijabarkan secara tepat di tingkat bawah," katanya saat menyampaikan sambutan pada pelantikan 202 pejabat struktural Eselon IV Pemprov Bali di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, komponen SKPD dituntut padu menghadapi perubahan atau dinamika dan juga mampu menjaga koordinasi sehingga program-program pembangunan dapat cepat tercapai. Kebijakan yang belum tepat juga dapat disempurnakan dengan berbagai masukan yang konstruktif.
"Pejabat struktural eselon IV pada hakikatnya adalah ujung tombak birokrasi karena bersentuhan langsung dengan bidang layanan publik sehingga kemampunan teknis menjadi prioritas dengan didukung oleh penguasaan pengetahuan serta kemampuan berkomunikasi dalam lingkungan sosial," ujarnya.
Pemprov Bali sendiri, tambah dia, sudah menerapkan pola seleksi tambahan khususnya dalam proses perekrutan pejabat struktural eselon IV yang ditentukan juga dari hasil tes psikologi, selain tes tertulis, visual dan evaluasi secara verbal.
"Dalam tes ada empat aspek yang dinilai yaitu kepribadian, intelektualitas, daya tahan dan kemungkinan untuk berkembang. Dengan kematangan psikis-emosional kami harapkan dapat mendukung kecakapan intelektual dan keterampilan teknis," kata Sudikerta.
Sekaligus pihaknya meyakini akan mampu mengatasi setiap permasalahan tugas, mewujudkan iklim kerja yang kondusif dan membangun koordinasi efektif dengan atasan.
"Mutasi sepenuhnya dalam rangka pembinaan karier dan prestasi PNS, tidak ada kaitannya dengan faktor-faktor di luar birokrasi apalagi faktor politik. Jadi tunjukkanlah kinerja yang terbaik di tempat kerja yang baru," tegas Sudikerta.
Di sisi lain, khusus bagi pejabat eselon II, Sudikerta menekankan untuk lebih fokus dalam penyelesaian program mengingat tantangan yang semakin kompleks. Akselerasi realisasi program harus didukung oleh soliditas internal sehingga mendorong peningkatan kinerja seluruh pejabat struktural. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami juga mengharapkan dapat dikembangkan budaya kerja yang sistemik dan sinergi seluruh komponen satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Kebijakan strategis tidak akan efektif apabila tidak mampu diterjemahkan dan dijabarkan secara tepat di tingkat bawah," katanya saat menyampaikan sambutan pada pelantikan 202 pejabat struktural Eselon IV Pemprov Bali di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, komponen SKPD dituntut padu menghadapi perubahan atau dinamika dan juga mampu menjaga koordinasi sehingga program-program pembangunan dapat cepat tercapai. Kebijakan yang belum tepat juga dapat disempurnakan dengan berbagai masukan yang konstruktif.
"Pejabat struktural eselon IV pada hakikatnya adalah ujung tombak birokrasi karena bersentuhan langsung dengan bidang layanan publik sehingga kemampunan teknis menjadi prioritas dengan didukung oleh penguasaan pengetahuan serta kemampuan berkomunikasi dalam lingkungan sosial," ujarnya.
Pemprov Bali sendiri, tambah dia, sudah menerapkan pola seleksi tambahan khususnya dalam proses perekrutan pejabat struktural eselon IV yang ditentukan juga dari hasil tes psikologi, selain tes tertulis, visual dan evaluasi secara verbal.
"Dalam tes ada empat aspek yang dinilai yaitu kepribadian, intelektualitas, daya tahan dan kemungkinan untuk berkembang. Dengan kematangan psikis-emosional kami harapkan dapat mendukung kecakapan intelektual dan keterampilan teknis," kata Sudikerta.
Sekaligus pihaknya meyakini akan mampu mengatasi setiap permasalahan tugas, mewujudkan iklim kerja yang kondusif dan membangun koordinasi efektif dengan atasan.
"Mutasi sepenuhnya dalam rangka pembinaan karier dan prestasi PNS, tidak ada kaitannya dengan faktor-faktor di luar birokrasi apalagi faktor politik. Jadi tunjukkanlah kinerja yang terbaik di tempat kerja yang baru," tegas Sudikerta.
Di sisi lain, khusus bagi pejabat eselon II, Sudikerta menekankan untuk lebih fokus dalam penyelesaian program mengingat tantangan yang semakin kompleks. Akselerasi realisasi program harus didukung oleh soliditas internal sehingga mendorong peningkatan kinerja seluruh pejabat struktural. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014