Bangli (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengingatkan kelengkapan sarana dan prasarana di gedung baru Rumah Sakit Jiwa milik pemprov setempat harus menjadi prioritas supaya menunjang pelayanan kesehatan bagi pasien.
"Dengan diresmikannya gedung rumah sakit yang baru ini, kami harapkan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pasien yang mengalami gangguan jiwa," katanya saat meresmikan RSJ Provinsi Bali, di Kabupaten Bangli, Selasa.
Menurut dia hal itu sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dengan visi dan misi Bali Mandara Jilid II untuk memberikan pelayanan secara merata dan berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat Bali.
"Ke depan sarana dan parasana pendukung rumah sakit, seperti ambulans, perabotan dan lain-lain agar dapat diprioritaskan dan bisa diusulkan dalam APBD Provinsi Bali 2015," ujar Sudikerta.
Sementara itu, Plt Direktur RSJ Provinsi Bali yang juga merupakan Direktur Rumah Sakit Indera Denpasar dr Ni Made Yuniti mengatakan rumah sakit itu merupakan satu-satunya rumah sakit jiwa di Bali.
"Rumah sakit ini dibangun sebagai wujud komitmen Pemprov Bali untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi penderita sakit jiwa. Dengan kapasitas 340 tempat tidur, kami harapkan dapat mengatasi permasalahan tidak tersedianya tempat tidur di rumah sakit umum dan daerah bagi pasien penderita gangguan jiwa," ucapnya.
Untuk meningkatkan kualitas SDM pegawai rumah sakit, tambah dia, sudah diberikan fasilitas pendidikan baik melalui tugas belajar maupun izin belajar.
Rinciannya yang mengikuti tugas belajar bagi tenaga dokter sebanyak 11 orang, sementara untuk tenaga perawat dari 297 orang yang dimiliki, diberikan kesempatan mengikuti pendidikan D IV, S1 maupun S2 sebanyak 30 orang.
"Bentuk kegiatan lainnya berupa pengembangan jenis pelayanan yang disesuaikan dengan tenaga kesehatan jiwa yang dimilki dan kebutuhan masyarakat, pelayanan kesehatan terintegrasi dengan 32 puskesmas di seluruh Bali, penjemputan pasien jiwa yang dipasung atau dikurung serta memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada masyarakat," katanya.
Peresmian gedung dilakukan bertepatan juga dengan piodalan (ritual tahunan) di Pura Tirta Ganda Pati di kompleks rumah sakit tersebut. RSJ dibangun dan direnovasi mulai 2011 dan berakhir 2013.
Pada kesempatan itu peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Wakil Gubernur dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita didampingi oleh Plt Direktur RSJ Provinsi Bali. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dengan diresmikannya gedung rumah sakit yang baru ini, kami harapkan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh pasien yang mengalami gangguan jiwa," katanya saat meresmikan RSJ Provinsi Bali, di Kabupaten Bangli, Selasa.
Menurut dia hal itu sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dengan visi dan misi Bali Mandara Jilid II untuk memberikan pelayanan secara merata dan berkeadilan bagi seluruh warga masyarakat Bali.
"Ke depan sarana dan parasana pendukung rumah sakit, seperti ambulans, perabotan dan lain-lain agar dapat diprioritaskan dan bisa diusulkan dalam APBD Provinsi Bali 2015," ujar Sudikerta.
Sementara itu, Plt Direktur RSJ Provinsi Bali yang juga merupakan Direktur Rumah Sakit Indera Denpasar dr Ni Made Yuniti mengatakan rumah sakit itu merupakan satu-satunya rumah sakit jiwa di Bali.
"Rumah sakit ini dibangun sebagai wujud komitmen Pemprov Bali untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi penderita sakit jiwa. Dengan kapasitas 340 tempat tidur, kami harapkan dapat mengatasi permasalahan tidak tersedianya tempat tidur di rumah sakit umum dan daerah bagi pasien penderita gangguan jiwa," ucapnya.
Untuk meningkatkan kualitas SDM pegawai rumah sakit, tambah dia, sudah diberikan fasilitas pendidikan baik melalui tugas belajar maupun izin belajar.
Rinciannya yang mengikuti tugas belajar bagi tenaga dokter sebanyak 11 orang, sementara untuk tenaga perawat dari 297 orang yang dimiliki, diberikan kesempatan mengikuti pendidikan D IV, S1 maupun S2 sebanyak 30 orang.
"Bentuk kegiatan lainnya berupa pengembangan jenis pelayanan yang disesuaikan dengan tenaga kesehatan jiwa yang dimilki dan kebutuhan masyarakat, pelayanan kesehatan terintegrasi dengan 32 puskesmas di seluruh Bali, penjemputan pasien jiwa yang dipasung atau dikurung serta memberikan penyuluhan kesehatan jiwa kepada masyarakat," katanya.
Peresmian gedung dilakukan bertepatan juga dengan piodalan (ritual tahunan) di Pura Tirta Ganda Pati di kompleks rumah sakit tersebut. RSJ dibangun dan direnovasi mulai 2011 dan berakhir 2013.
Pada kesempatan itu peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti yang dilakukan oleh Wakil Gubernur dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita didampingi oleh Plt Direktur RSJ Provinsi Bali. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014