Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, membuka 100 hektare lahan sawah baru di Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, untuk mengantisipasi penyusutan lahan pertanian di daerah itu.

"Pembukaan sawah baru dari sebelumnya lahan kering itu diawali dengan membuat terowongan air sepanjang 8 km dengan mengambil sumber air dari Tukad Bangkung," kata Bupati Badung Anak Agung Gde Agung di Mangupura, Senin.

Menurut dia, pembuatan terowongan yang telah dikerjakan selama tiga tahun itu mengalami sedikit kendala akibat kerasnya tanah yang digali di kawasan tersebut.

"Sebetulnya terowongan sepanjang 8 km tersebut hampir rampung, hanya tinggal 35 meter, namun karena terhambat kerasnya tanah yang melintasi terowongan itu, pemerintah daerah bersama masyarakat subak melakukan upaya secara adat dan budaya sesuai kepercayaan masyarakat Bali untuk mampu menyelesaikan masalah tersebut," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa secara adat yang telah dilakukan adalah melaksanakan upacara "ngendag tirta kapialang watu" yang dipimpin pemuka agama setempat guna memohon petunjuk dan kelancaran jalannya proyek.

Selain itu, pihaknya juga akan menggunakan teknologi Jepang yakni alat jeking semi mekanis yang mampu membuat terowongan sepanjang lima meter dalam sehari sehingga 35 meter yang belum tembus dapat dirampungkan dalam sepekan.

"Kami telah perintahkan Kadis Bina Marga dan Pengairan bersama tenaga teknis dari Jepang melakukan survey dulu, setelah itu pengiriman alatnya lanjut terowongan dapat dikerjakan," ucapnya.

Pembuatan terowongan itu, dianggarkan melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sejak awal hingga akhir 2013 senilai Rp725 juta dan tahun 2014 ditambah sebesar Rp300 juta sehingga jumlahnya mencapai Rp1,25 Miliar dan dibantu oleh swadaya masyarakat subak setempat.

Selain itu, di hilir juga dibangun jaringan irigasi serta penataan terasering sawah, diharapkan pada awal 2015 sawah sudah bisa ditanami padi.

Sementara itu, Kelian Subak Pangsut Sari I Wayan Badung mengatakan dengan terwujudnya Terowongan itu, masyarakat subak Pangsut Sari yang berjumlah 61 orang akan dapat membuat sawah baru seluas 100 Ha lebih.

"Alih fungsi dari sebelumnya berupa lahan tanaman hultikultura dan jeruk ke lahan basah itu dilakukan untuk mendukung upaya pemerintah khususnya dalam ekstensifikasi lahan pertanian dengan membuka lahan sawah baru," ujarnya.  (WRA) 

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014