Denpasar (Antara Bali) - Pola meditasi dan latihan kerohanian diyakini dapat membantu seorang kreator untuk menciptakan karya-karya unggul serta menghasilkan proses cipta yang berkelanjutan.

"Itu tertungkap dalam seminar bertema `Energi Untuk Meningkat Kreativitas Seni` yang digelar Bentara Budaya Bali (BBB) --lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia-- bekerja sama dengan Yayasan Cahaya Cinta Kasih," kata staf budaya BBB, Putu Aryastawa, di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan kegiatan yang melibatkan seniman, budayawan dan kalangan masyarakat umum itu berlangsung Minggu (19/1) dengan menampilkan pembicara Putu Arsaningsih, guru energi dan fengshui, serta perupa Nyoman Sani yang belakangan mencoba berbagai kemungkinan penciptaan seni yang bersumber dari olah spiritual.

Nyoman Sani memaparkan tentang pengalamannya selama ini melalui pemutaran video art.

Sementara Putu Arsaningsih, kelahiran Yogjakarta, Desember 1968, adalah seorang pengusaha yang kemudian menekuni olah batin secara serius.

Ia aktif melakukan perjalanan spiritual hingga menjangkau 21 negara di dunia sekaligus mempelajari berbagai olah batin, antara lain "Crystal dan Energi, penyembuhan dengan energi metode GMCKS".

Nyoman Sani adalah perupa muda Bali yang tidak hanya mengetengahkan gagasan kreatifnya pada medium dua dimensi, namun juga kerap melakukan eksplorasi dalam bentuk garapan fashion serta performance art.

Ia menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan pernah menggelar pameran tunggal di tingkat lokal Bali, Nasional dan internasional, antara lain Singapura, Belanda.

Selain itu, ia sering mengikuti pameran bersama di dalam negeri dan luar negeri, seperti Australia, Jerman, Singapura, Amerika, Belanda dan mendapat penghargaan 100 besar Phillip Morris 2001.

Yayasan Cahaya Cinta Kasih yang menggelar kegiatan tersebut adalah sebuah organisasi sosial yang berorientasi pada upaya untuk menciptakan kecerahan jiwa dengan keseimbangan antara mental, fisik, emosional, serta spiritual.

"Lewat seminar kali ini, kami coba menghadirkan ragam perspektif spiritual dan olah jiwa yang diyakini kuasa memicu kreativitas seni maupun bentuk-bentuk lainnya," ujar Putu Aryastawa.  (WRA) 

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014