Sanur (Antara Bali) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Musyawarah Nasional XIII Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) di Sanur, Bali, Senin mengimbau para pelaku usaha konstruksi untuk terus meningkatkan daya saing dan menangkap peluang.

"Saya harap saudara bisa terus meningkatkan daya saing untuk menjawab tantangan di era globalisasi," kata Presiden di hadapan sedikitnya 800 undangan yang terdiri dari para pelaku bidang konstruksi sebelum memukul kul-kul, alat musik tradisional Bali.

Menurut Presiden, Indonesia memiliki banyak peluang untuk mencapai hasil terbaik dalam hal itu mengingat PDB dan pendapatan perkapita yang terus meningkat.

Ia mengatakan bahwa dalam sembilan tahun terakhir belanja negara mengalami peningkatan tiga-empat kali lipat dibandingkan pada 2005.

Sementara itu di saat pertumbuhan ekonomi banyak negara di dunia bergerak ke arah negatif, tambah Presiden, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif.

Indonesia bahkan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi setelah China dalam kelompok Ekonomi 20 atau G20, katanya.

Pada kesempatan itu Presiden juga mengajak para pelaku usaha konstruksi Indonesia untuk turut berperan menyukseskan MP3EI yang mengkoordinasikan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan konektivitas.

Pemerintah, menurut Presiden, memerlukan dukungan pihak swasta terutama swasta Indonesia untuk mendukung 70 persen rencana pembangunan infrastruktur.

Sementara itu Ketua Badan Pimpinan Pusat Gepensi Aji Soeharsojo dalam pidatonya menjelaskan bahwa melalui kegiatan seminar, pameran konstruksi dan munas itu, Gapensi mendorong semua komponen dan eksponen industri konstruksi nasional menghasilkan paket kebijakan perkuat industri konstruksi nasional.

Gapensi, tambah dia, juga meminta pemerintah dan para pemangku kepentingan industri konstruksi nasional untuk bersama-sama mendiskusikan dalam rangka mencari solusi atas berbagai permasalahan dan hambatan domestik bagi kemajuan industri konstruksi nasional sekaligus merumuskan agenda menyiapkan diri menyongsong diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (2015) dan WTO (2020).

Menurut dia, Gapensi menyadari sepenuhnya bahwa Indonesia perlu dengan serius mengonsolisaikan sumber daya nasional, baik modal manusia maupun dana, serta teknologi, material dan yang lainnya.

Ia juga meminta pemerintah melalui presiden agar mendorong pengerjaan konstruksi bernilai tertentu dikerjakan oleh daerah.

Pada kesempatan itu juga diserahkan plakat penghargaan Konstruksi Indonesia "Abiwada Rakai Panangkaran" oleh Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Tri Widjajanto kepada Presiden Yudhoyono. Penghargaan tersebut adalah penghargaan tertinggi di bidang konstruksi yang diberikan kepada Presiden atas sumbangan pemikiran yang konseptual dan visioner dalam pembangunan nasional.

Turut mendampingi Presiden Yudhoyono antara lain Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perindustrian MS Hidayat, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. (WRA)

Pewarta: Oleh GNC Aryani

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014