Denpasar (Antara Bali) - Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Sosial dan Politik (Stispol) Wira Bakti Denpasar I Gusti Bagus Made Wiradharma MSi menilai Badan Pengawas Pemilihan Umum masih seperti macan ompong.
"Bawaslu harus berani menegakkan aturan jika tidak ingin dikatakan Bawaslu `macan ompong`. Karena dalam aturan KPU sudah secara rinci dijelaskan pemasangan atribut partai maupun alat peraga kampanye bagi caleg yang menjadi kontestan Pemilu Legislatif pada 9 April mendatang," katanya di Denpasar, Rabu.
Dia mendesak Bawaslu bersikap tegas dalam menegakkan aturan kampanye. "Jika sudah diberi teguran, tapi tetap saja melanggar. Maka harus ditindak tegas," ujarnya.
Wiradharma mengingatkan para caleg memperhatikan faktor lingkungan. "Jangan gara-gara pemasangan baliho dan spanduk tersebut membuat lingkungan terkesan kumuh. Karena wisatawan tidak menginginkan pemandangan seperti itu. Oleh sebab itu perlu kesadaran semua pihak," ucap mantan Ketua DPD KNPI Bali ini.
Dia menginginkan caleg dan pengurus parpol bertindak sebagai "marketing" yang dituntut kepiawaian dalam memasarkan program kerjanya.
"Semua parpol dan caleg berlomba-lomba memasang alat peraga kampanyenya dengan tujuan rakyat lebih mengenalnya. Tapi perlu diperhatikan pemasangan atribut tersebut jangan sampai membahayakan warga karena bisa saja roboh, apalagi sekarang musim hujan dan angin," katanya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Bawaslu harus berani menegakkan aturan jika tidak ingin dikatakan Bawaslu `macan ompong`. Karena dalam aturan KPU sudah secara rinci dijelaskan pemasangan atribut partai maupun alat peraga kampanye bagi caleg yang menjadi kontestan Pemilu Legislatif pada 9 April mendatang," katanya di Denpasar, Rabu.
Dia mendesak Bawaslu bersikap tegas dalam menegakkan aturan kampanye. "Jika sudah diberi teguran, tapi tetap saja melanggar. Maka harus ditindak tegas," ujarnya.
Wiradharma mengingatkan para caleg memperhatikan faktor lingkungan. "Jangan gara-gara pemasangan baliho dan spanduk tersebut membuat lingkungan terkesan kumuh. Karena wisatawan tidak menginginkan pemandangan seperti itu. Oleh sebab itu perlu kesadaran semua pihak," ucap mantan Ketua DPD KNPI Bali ini.
Dia menginginkan caleg dan pengurus parpol bertindak sebagai "marketing" yang dituntut kepiawaian dalam memasarkan program kerjanya.
"Semua parpol dan caleg berlomba-lomba memasang alat peraga kampanyenya dengan tujuan rakyat lebih mengenalnya. Tapi perlu diperhatikan pemasangan atribut tersebut jangan sampai membahayakan warga karena bisa saja roboh, apalagi sekarang musim hujan dan angin," katanya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014