Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali Nyoman Astawa Riadi mengatakan abrasi pantai di Pulau Dewata secara bertahap ditanggulangi dengan melakukan reklamasi guna mengembalikan lahan yang terkikis ombak.

"Berdasarkan data tahun 2009 abrasi pantai mencapai 181,7 kilometer. Namun sampai saat ini sudah ditangani 93,35 kilometer," katanya pada acara "Dinamika Mencari Solusi" dengan tema "Dampak Abrasi Pantai di Bali" di Denpasar, Kamis.

Acara yang dipandu Gusti Ngurah Harta itu, Astawa Riadi mengatakan penanganan abrasi tersebut dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan sumber dana. Oleh karena itu, maka dilakukan secara skala prioritas dalam upaya menekan terjadinya abrasi tersebut.

"Kami melakukan secara skala prioritas untuk melakukan reklamasi Pantai di Bali. Hal tersebut berdasarkan kajian dan pertimbangan matang," ujar pria asal Kesian, Kabupaten Gianyar itu.

Astawa Riadi lebih lanjut mengatakan pada 2013 reklamasi pantai sebagian besar di bagian wilayah selatan, karena kondisi pantai di daerah tersebut kerusakan bibir pantai tergolong cukup parah.

Sementara itu, Ketua LSM Gerakan Sosial Solidaritas (Gasos) Bali Lanang Sudira mengharapkan agar konsistem pemerintah melakukan reklamasi pantai tersebut.

"Pemerintah harus konsisten melakukan reklamasi pantai yang mengalami abrasi, sehingga sarana pendukung sektor pariwisata tersebut tetap menjadi daya tarik wisatawan," ucapnya.

Ia mengatakan abrasi memang tidak bisa dihindari, karena bagian dari pengaruh alam akibat pemanasan global. Namun demikian, tindakan reklamasi harus dilakukan.

"Pemanasan global akan mempengaruhi semua kehidupan yang ada di bumi, baik lingkungan maupun manusianya itu sendiri. Hal itu semua juga akibat prilaku manusia yang tidak menyadari lingkungan," katanya.

Lanang Sudira berharap pemerintah pusat agar meningkatkan anggaran untuk reklamasi pantai-pantai di Bali. Mengingat dalam sektor pariwisata, pantai juga menjadi bagian pendukung pariwisata di Pulau Dewata.

"Kami berharap pemerintah menganggarkan dalam reklamasi pantai yang saat ini mengalami abrasi. Sebab fungsi pantai tidak saja untuk wisatawan, tapi juga dimanfaatkan oleh para nelayan," katanya. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014