Mangupura (Antara Bali) - Anggota Komisi C DPRD Kabupatan Badung I Wayan Puspa Negara memperkirakan kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram akan memicu terjadinya inflasi di Provinsi Bali.
"Hal itu terjadi karena proses produksi barang dan makanan lebih banyak dilakukan usaha kelas menengah yang menggunakan elpiji 12 kilogram," katanya di Mangupura, Senin.
Dengan demikian, dia yakin kenaikan harga elpiji itu berdampak pada kenaikan harga barang dan makanan.
Dia tidak sependapat dengan alasan Pertamina bahwa kenaikan harga elpiji itu tidak akan banyak berpengaruh pada daya beli masyarakat mengingat konsumen elpiji 12 kilogram adalah bukan masyarakat miskin.
Oleh sebab itu, dia mendorong pemerintah melakukan pengakajian ulang atas kenaikan harga elpiji.
"Semestinya kenaikan harga elpiji itu maksimal 10 persen agar seiring dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 sebesar 6,20 persen," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Hal itu terjadi karena proses produksi barang dan makanan lebih banyak dilakukan usaha kelas menengah yang menggunakan elpiji 12 kilogram," katanya di Mangupura, Senin.
Dengan demikian, dia yakin kenaikan harga elpiji itu berdampak pada kenaikan harga barang dan makanan.
Dia tidak sependapat dengan alasan Pertamina bahwa kenaikan harga elpiji itu tidak akan banyak berpengaruh pada daya beli masyarakat mengingat konsumen elpiji 12 kilogram adalah bukan masyarakat miskin.
Oleh sebab itu, dia mendorong pemerintah melakukan pengakajian ulang atas kenaikan harga elpiji.
"Semestinya kenaikan harga elpiji itu maksimal 10 persen agar seiring dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 sebesar 6,20 persen," ujarnya. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014