Denpasar (Antara Bali) - Pengamat seni budaya Bali Kadek Suartaya, S,S.Kar, M.Si menilai, garapan sendratari kolosal memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) sejak tahun 1979 merupakan awal perubahan baru dalam tari Bali.

"Perubahan dari prinsip terinci dalam tari Bali menjadi prinsip global (kolosal) ditranformasikan secara mantap melalui tahapan-tahapan eksperimentasi dan penggarapan yang mantap pula," kata Kadek Suartaya yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Senin.

Kandidat doktor kajian budaya Universitas Udayana itu mengatakan, buku Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali (1999) karya I Wayan Dibia memberi gambaran yang lebih rinci mengenai sendratari Bali.

Sendratari Bali pada hakikatnya merupakan hasil kreativitas para seniman modern melalui penuangan dan pengolahan kembali elemen-elemen seni serta bentuk-bentuk kebudayaan yang sudah ada seperti seni pewayangan.

Selain itu juga pegambuhan, pelegongan, dan kekebyaran. Demikian juga tentang konsep estetik sendratari sebagai sebuah tarian berlakon yang lebih menekankan penyajian cerita lewat gerak tari dan musik.

Suartaya menambahkan, sejarah dan perkembangan sendratari Bali dapat dibedakan menjadi dua yakni sendratari kecil dan sendratari besar atau kolosal.

Sendratari kecil melibatkan 10 sampai 25 orang penari sedangkang sendratari besar melibatkan 50 sampai 150 orang penari.

Sendratari merupakan salah satu seni pertunjukan Indonesia yang muncul seiiring arus globalisasi. Seni drama dan tari yang lahir di Jawa Tengah pada tahun 1961 itu digagas untuk kepentingan industri budaya.

Kendati demikian, sebagai sebuah ekspresi budaya, sendratari menjadi sebuah kreativitas seni pentas yang secara konseptual memanfaatkan beragam elemen seni pertunjukan tradisi .

Namun dalam perkembangannya, sendratari Bali mengalami suatu transformasi konsep dan bentuk yang meresentasikan suatu proses reposisi kultural dalam konstelasi dinamika masyarakatnya.

Pagelaran sendratari di PKB dikenal masyarakat dengan sebutan sendratari kolosal dibawakan oleh ratusan pelaku seni pertunjukan. Sendratari kolosal yang dipentaskan di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali itu selama ini diapresiasi ribuan penonton, ujar Kadek Suartaya. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013