Denpasar (Antara Bali) - "Kuta Art Chromatic" menjadi ajang perhelatan karya seni akhir tahun 2013 yang diikuti ratusan pelukis dan perupa.

"Seniman dari berbagai latar belakang menampilkan karya yang mengacu pada warna dalam pengertian konotatif corak, ragam karakter, dan kompleksitas persoalan," kata Wayan Jengki Sunarta selaku kurator seni pada pameran yang akan digelar di Kuta, Bali, itu, Jumat.

Pameran yang berlangsung selama sebulan itu akan dibuka oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan, Senin (30/12).

Masing-masing seniman menampilkan karya yang berbeda, baik seni patung, lukis, karya instalasi, dan karya foto berusaha menelisik bagaimana untuk merespons wilayah kosmopolit tersebut.

Lewat karya seni itu berusaha memberikan pemaknaan dengan bergerak lincah di antara fragmen-fragmen peristiwa atau kejadian di Kuta dan dengan sengaja menyajikan reaksi terhadapnya.

Dengan demikian Kuta lebih berwarna (chromatic) di mata pariwisata khususnya dalam kajian seni rupa. Prospek dan kontur budaya Kuta dalam globalisasi ditandai dua gejala yang menyertainya.

Wayan Jengki Sunarta menambahkan bahwa kegiatan "Kuta Art-Chromatic" itu terselenggara atas homogenisasi konvergensi berbagai budaya.

"Kuta Art-Chromatic" merupakan sebuah kegiatan untuk membangun dan memetakan kantong-kantong seni rupa yang tumbuh dan berkembang di Bali sebagai destinasi wisata internasional.

"Kuta sangat memungkinkan tumbuh dan berkembangnya karya-karya seni yang sekiranya harus memiliki wadah apresiasi publik kepada masyarakat umum, khususnya wisatawan untuk mendapatkan gambaran dan apresiasi seni rupa Kuta secara meluas," ujarnya. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013