Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali meminta masyarakat mewaspadai virus chikungunya yang biasa mewabah saat memasuki musim hujan dengan senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

"Ada beberapa kabupaten/kota yang sudah melaporkan terjadi penyakit chikungunya seperti di daerah Kabupaten Gianyar, Klungkung dan Kota Denpasar," kata Kepala Dinkes Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, di saat perubahan cuaca memang seringkali terjadi peningkatan penyakit yang disebabkan virus, termasuk chikungunya. Gejala klinis penyakit ini sesungguhnya sama dengan flu biasa, namun gejala yang dominan akan timbul rasa nyeri para tulang.

"Untuk memastikan benar tidaknya terserang chikungunya, harus ada pemeriksaan virologi. Penyakit ini sebenarnya tidak termasuk berdampak fatal dan bisa sembuh sendiri, asalkan istirahat yang cukup, asupan gizi seimbang, serta meningkatkan daya tahan tubuh penderita," ujarnya.

Suarjaya menambahkan, penderita chikungunya yang perlu pengobatan intensif kalau ternyata suhu tubuhnya tinggi dan terjadi komplikasi akibat panas tinggi.

"Sebagai upaya pencegahannya tentu diperlukan intervensi lingkungan. Nyamuk albhopictus yang menjadi vektor dari virus chikungunya itu memiliki karakteristik hidup di air bersih. Oleh karena itu, kami harapkan jika masyarakat membersihkan bak air, tidak cukup hanya menguras airnya saja, melainkan haus menggosok dindingnya karena telur dari nyamuk tersebut bisa menempel pada dinding-dinding bak mandi.

Penyakit chikungunya, ucap dia, terjadi pula pada hari-hari biasa. Namun, biasanya akan meningkat ketika memasuki musim hujan.

"Kami harapkan masyarakat dapat mengedepankan konsep CERIA yakni Cek kesehatan, Enyahkan rokok, Rajin berolahraga, Istirahat yang cukup, dan Asupan gizi yang seimbang untuk mempertahankan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terjangkit chikungunya," kata Suarjaya. (LHS)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : Ni Luh Rhismawati


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013