Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menekankan pentingnya percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2014 supaya masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan lebih cepat.
"Tidak jarang penyerapan anggaran terjadi pada triwulan akhir dan hal ini akan berdampak pada terlambatnya proses pembangunan dan memperlambat pencapaian kesejahteraan masyarakat," katanya saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN 2014 di Denpasar, Kamis.
DIPA APBN tahun anggaran 2014 yang diserahkan hari ini untuk Bali berjumlah 509 DIPA, dengan total pagu sebesar Rp7,66 triliun dengan rincian DIPA Kantor Pusat dengan alokasi dana Rp2,21 triliun, Kantor Daerah sebesar Rp5,01 triliun.
Selanjutnya DIPA Dekonsentrasi Rp156,23 miliar, dan Tugas Pembantuan Rp205,25 miliar serta DIPA Urusan Bersama dengan alokasi dana Rp69,65 miliar.
Sedangkan besaran seluruh dana transfer untuk provinsi dan kabupaten/kota se-Bali adalah sebesar Rp8,73 triliun lebih.
Terkait dengan penyerahan DIPA tersebut, Pastika mengharapkan dapat dilakukan koordinasi yang intensif atas pendanaan pembangunan. Koordinasi ini nantinya diharapkan melibatkan seluruh pihak terkait khususnya bupati/wali kota, mengingat fokus dari kegiatan tersebut adalah kabupaten/kota.
Mengutip arahan Presiden Susilo Bambang Yudhyono, ucap dia, penyerahan DIPA dilaksanakan lebih awal merupakan cerminan dari keinginan bersama supaya proses pelaksanaan pembangunan dan pencairan anggaran pembangunan lebih tepat waktu, lebih merata dan memberi dampak lebih besar pada perekonomian Bali
"Tidak hanya DIPA, penyerapan APBD juga merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk segera dibenahi. Anggaran yang dialokasikan harus dapat terserap dengan baik melalui belanja yang efektif dan efisien," ujarnya.
Mantan Kapolda Bali itu pun mengingatkan bupati/wali kota untuk menyinkronisasikan dan menyinergikan pelaksanaan DIPA APBN dan APBD masing-masing daerah sehingga dapat menjawab tantangan pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya yakin dengan komitmen yang tinggi dan kerja keras dari penyelenggara pembangunan, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, serta didukung pemahaman yang komprehensif terhadap ketentuan yang berlaku, maka pelaksanaan pembangunan 2013 akan lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya.
Pada kesempatan itu, Pastika juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali atas upaya selama ini dalam penyaluran anggaran berlangsung dengan lancar dan tertib. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Tidak jarang penyerapan anggaran terjadi pada triwulan akhir dan hal ini akan berdampak pada terlambatnya proses pembangunan dan memperlambat pencapaian kesejahteraan masyarakat," katanya saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN 2014 di Denpasar, Kamis.
DIPA APBN tahun anggaran 2014 yang diserahkan hari ini untuk Bali berjumlah 509 DIPA, dengan total pagu sebesar Rp7,66 triliun dengan rincian DIPA Kantor Pusat dengan alokasi dana Rp2,21 triliun, Kantor Daerah sebesar Rp5,01 triliun.
Selanjutnya DIPA Dekonsentrasi Rp156,23 miliar, dan Tugas Pembantuan Rp205,25 miliar serta DIPA Urusan Bersama dengan alokasi dana Rp69,65 miliar.
Sedangkan besaran seluruh dana transfer untuk provinsi dan kabupaten/kota se-Bali adalah sebesar Rp8,73 triliun lebih.
Terkait dengan penyerahan DIPA tersebut, Pastika mengharapkan dapat dilakukan koordinasi yang intensif atas pendanaan pembangunan. Koordinasi ini nantinya diharapkan melibatkan seluruh pihak terkait khususnya bupati/wali kota, mengingat fokus dari kegiatan tersebut adalah kabupaten/kota.
Mengutip arahan Presiden Susilo Bambang Yudhyono, ucap dia, penyerahan DIPA dilaksanakan lebih awal merupakan cerminan dari keinginan bersama supaya proses pelaksanaan pembangunan dan pencairan anggaran pembangunan lebih tepat waktu, lebih merata dan memberi dampak lebih besar pada perekonomian Bali
"Tidak hanya DIPA, penyerapan APBD juga merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian untuk segera dibenahi. Anggaran yang dialokasikan harus dapat terserap dengan baik melalui belanja yang efektif dan efisien," ujarnya.
Mantan Kapolda Bali itu pun mengingatkan bupati/wali kota untuk menyinkronisasikan dan menyinergikan pelaksanaan DIPA APBN dan APBD masing-masing daerah sehingga dapat menjawab tantangan pengurangan kemiskinan, pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Saya yakin dengan komitmen yang tinggi dan kerja keras dari penyelenggara pembangunan, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan, serta didukung pemahaman yang komprehensif terhadap ketentuan yang berlaku, maka pelaksanaan pembangunan 2013 akan lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya.
Pada kesempatan itu, Pastika juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali atas upaya selama ini dalam penyaluran anggaran berlangsung dengan lancar dan tertib. (LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013