Palu (Antara Bali) - Sebanyak dua penerjun payung yang memeriahkan Hari Nusantara ke-13 di Teluk Palu terjun ke laut setelah gagal mendarat di atas KRI Surabaya 591, Minggu dalam parade kapal perang. 

 Dua penerjun tersebut masing-masing seorang terjun di pantat KRI Surabaya dan seorang lagi terjun di sisi kanan kapal sehingga badannya terbentur di bodi kapal.
Atraksi yang diduga salah mendarat itu menarik perhatian belasan ribu warga yang memadati sisi kiri dan kanan alun-alun teluk Palu.
Para pengunjung kemudian berteriak, "huuuu...!" tanda gagalnya pendaratan penerjun tersebut.
Atraksi yang disaksikan Wakil Presiden Boediono dan Ny Herawati Boediono beserta sejumlah menteri itu dimeriahkan tujuh orang penerjun.
Empat di antaranya mendarat di KRI Surabaya, sedangkan tiga di samping panggung utama puncak peringatan Hari Nusantara.
Tiga penerjun tersebut membawa serta bendera Hari Nusantara dan bendera merah putih. Ketiganya mendarat sempurna sehingga membuat decak kagum belasan ribu pengunjung dari berbagai tempat. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Atraksi yang diduga salah mendarat itu menarik perhatian belasan ribu warga yang memadati sisi kiri dan kanan alun-alun teluk Palu.
Para pengunjung kemudian berteriak, "huuuu...!" tanda gagalnya pendaratan penerjun tersebut.
Atraksi yang disaksikan Wakil Presiden Boediono dan Ny Herawati Boediono beserta sejumlah menteri itu dimeriahkan tujuh orang penerjun.
Empat di antaranya mendarat di KRI Surabaya, sedangkan tiga di samping panggung utama puncak peringatan Hari Nusantara.
Tiga penerjun tersebut membawa serta bendera Hari Nusantara dan bendera merah putih. Ketiganya mendarat sempurna sehingga membuat decak kagum belasan ribu pengunjung dari berbagai tempat. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013