Gorontalo (Antara Bali) - Anggota Dewan Nasional Pengawas Solidaritas Perempuan (DNPSP), Rio Ismail, Senin, di Gorontalo mengatakan, kebanyakan perempuan yang menjadi korban pemerkosaan lebih memilih diam dibandingkan melapor ke pihak berwajib.
Menurut Rio, perempuan Indonesia yang menjadi korban perkosaan atau pelecehan, cenderung berusaha untuk melupakan kejadian buruk tersebut atas dirinya.
Hal itu disebabkan, proses hukum dimulai dari pemeriksaan di tingkat kepolisian memaksa dirinya untuk mau menceritakan hal traumatik tersebut.
"Belum lagi dia harus dipaksa untuk memenuhi beberapa prosedur hukum demi membuktikan kejadian yang terjadi," kata Rio di sela-sela seminar "Terhormat Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan".
Ditambah lagi kata Rio, saat persidangan, pengacara dari si pelaku pemerkosaan akan berusaha mengintimidasi korban dengan berbagai macam argumen yang menyudutkan.
Belum lagi pola patriarki yang sangat tidak menguntungkan korban perkosaan, sehingga daripada harus menanggung beban lebih besar lagi maka mereka lebih memilih untuk membuang jauh-jauh kejadian pemerkosaan itu dari benaknya.
"Hal-hal inilah yang diantaranya membuat perempuan korban pemerkosaan diperkosa berkali-kali," kata Rio. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
Menurut Rio, perempuan Indonesia yang menjadi korban perkosaan atau pelecehan, cenderung berusaha untuk melupakan kejadian buruk tersebut atas dirinya.
Hal itu disebabkan, proses hukum dimulai dari pemeriksaan di tingkat kepolisian memaksa dirinya untuk mau menceritakan hal traumatik tersebut.
"Belum lagi dia harus dipaksa untuk memenuhi beberapa prosedur hukum demi membuktikan kejadian yang terjadi," kata Rio di sela-sela seminar "Terhormat Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan".
Ditambah lagi kata Rio, saat persidangan, pengacara dari si pelaku pemerkosaan akan berusaha mengintimidasi korban dengan berbagai macam argumen yang menyudutkan.
Belum lagi pola patriarki yang sangat tidak menguntungkan korban perkosaan, sehingga daripada harus menanggung beban lebih besar lagi maka mereka lebih memilih untuk membuang jauh-jauh kejadian pemerkosaan itu dari benaknya.
"Hal-hal inilah yang diantaranya membuat perempuan korban pemerkosaan diperkosa berkali-kali," kata Rio. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013