Singaraja (Antara Bali) - Warga di sekitar lokasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, menghentikan aktivitas proyek senilai triliunan rupiah itu setelah gagal bersepakat dengan pihak pelaksana proyek, Minggu.

"Kami tidak bisa memberikan toleransi lagi kepada proyek itu karena sudah sangat mengganggu. Anak-anak tidak belajar, padahal besok ulangan," kata Mangku Wijana (52) yang tinggal di lokasi proyek.

Selain itu, proyek yang berada di pesisir utara Pulau Bali itu juga mengakibatkan dinding rumah warga retak-retak, bahkan gentingnya runtuh.

"Saya khawatir, kalau-kalau rumah ini roboh karena getaran proyek. Kalau hujan, keluarga saya menyiapkan berbagai wadah untuk menampung bocoran air," ujarnya.

Warga di desa itu berulang kali menyampaikan keluhannya. Namun sering kali tidak mendapatkan tanggapan karena selalu dilempar-lempar. (M038)

Pewarta: Oleh I Made Tirthayasa

Editor : M. Irfan Ilmie


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013